REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jenazah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, rencananya akan tiba di Tanah Air pada Ahad (7/7/) malam. Tepatnya di Bandar Udara Soekarno-Hatta, sekitar pukul 20.30 WIB.
"Jenazah dijadwalkan tiba pada hari Minggu, 7 Juli pukul 20.30 (WIB) di Bandara Soekarno-Hatta. Disemayamkan di rumah duka Raffles Hill I-6 No 15, Cibubur," ujar Staf Khusus Kepala BNPB Egy Massadiah saat dikonfirmasi, Ahad (7/7).
Egy menjelaskan, setelah tiba di Indonesia, jenazah Sutopo akan disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka yang berada di Cibubur, Depok. Keesokan harinya, jenazah akan dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah, yang merupakan tempat kelahiran Sutopo.
"Senin, 8 Juli pukul 05.20 (WIB) dari Bandara Soetta diberangkatkan ke Bandara Adi Sumarno Solo, Jateng. Dan selanjutnya dimakamkan di Boyolali," ujar Egy.
Saat ini, sejumlah jajaran dari BNPB telah berangkat ke Boyolali untuk menyiapkan sejumlah hal terkait pemakaman. Egy menjelaskan, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo meminta secara khusus agar penerimaan jenazah dan proses pemakaman menggunakan tradisi kedinasan BNPB.
"Sebab Pak Topo adalah pahlawan kemanusiaan yang telah ikut membesarkan nama BNPB sejak dibentuk 2008," ujar Egy.
Sutopo, sosok yang juga merupakan peraih penghargaan Tokoh Perubahan Republika itu meninggal dunia pada Ahad (7/7) dini hari waktu Guangzhou, China. Informasi kepergian Sutopo juga dikabarkan dari Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) BNPB melalui akun Twitter-nya @PRB_BNPB.
"Telah meninggal dunia bapak Sutopo, Ahad, 07 Juli 2019, sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhlu/pukul 01.00 WIB. Mohon doanya untuk beliau," cicit akun tersebut.
Sebelum meninggal dunia, Sutopo Purwo Nugroho pamitan kepada masyarakat untuk berobat ke Guangzhou, China. Diketahui Sutopo tengah mengidap kanker paru-paru stadium 4B.