REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut sosok Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho semasa hidup sebagai pekerja keras. Almarhum juga dikenal cerdas serta berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
"Selama berjuang melawan kanker, beliau sangat sabar dan ikhlas. Bahkan masih menyempatkan diri melayani masyarakat dengan memberi informasi tentang kebencanaan. Sebuah dedikasi yang luar biasa dari seorang abdi negara," kata Ganjar pada Ahad (7/7).
Sebagai gubernur, sahabat, sesama penggiat kebencanaan, dan Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Ganjar mendoakan almarhum husnul khotimah. Ganjar mengaku terakhir kali bertemu dengan Sutopo pada acara Mata Najwa On Stage di alun-alun Kabupaten Boyolali akhir Februari 2019.
Pada saat itu, lanjut Ganjar, Sutopo bercerita banyak tentang keluarganya dengan candaan yang ceria meski dalam kondisi sakit. "Keluarganya dikenalkan satu per satu. Kebetulan istri beliau itu adik kelas saya di Fakultas Hukum UGM. Orang tuanya sangat bangga atas pencapaian dirinya. Beliau juga sempat ngevlog bersama anaknya yang kuliah di Undip dengan sedikit ngeledek saya," ujarnya.
Ganjar mengaku salut dengan sosok Sutopo karena meski dalam kondisi sakit selalu menyempatkan diri melayani masyarakat dengan memberi informasi soal kebencanaan. "Seabrek prestasi tetap tidak membuatnya tinggi hati. Kerendahan hatinya sepertinya terbentuk sejak kuliah karena Mas Topo salah satu mahasiswa berprestasi dari Fakultas Geografi UGM," papar Ganjar.
"Berasal dari keluarga sederhana tidak membikin lemah semangat justru menjadi pemacu sampai menyandang gelar akademis tertinggi doktor. Selamat jalan friend," lanjutnya.
Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Rumah Sakit Kanker Modern St Stamford, Guangzhou, China pada Ahad pukul 02.20 waktu Guangzhou. Ia meninggal dunia pada usia 49 tahun.
Setelah tiba di Tanah Air, jenazah Sutopo disemayamkan di rumah duka di Perumahan Raffles Hills, Cibubur, Kota Depok, Jawa Barat. Jenazahnya kemudian akan diberangkatkan ke Boyolali, Jawa Tengah pada Senin (8/7) pagi untuk dimakamkan.