REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANIERO -- Peru dianggap bukan lawan sepadan bagi Brasil pada final Copa America yang berlangsung di Stadion Maracana, Rio de Janiero, Senin (8/7) dini hari WIB. Alasannya, Brasil pernah membenamkan Peru dengan kemenangan telak 5-0 pada penyisihan Grup A.
Pelatih Brasil Tite meminta anak asuhnya melupakan kemenangan telak tersebut. Menurut dia skor 5-0 terasa berlebihan, lantaran Philippe Coutinho dan rekan-rekan belum tampil maksimal.
"Kedua tim tampak lebih kuat sejak pertandingan itu. Kedua tim pantas berada di final," kata Tite, dikutip Reuters.
Ini kesempatan Selecao meraih gelar bergengsi di pentas internasional setelah gagal dalam satu dekade terakhir. Terakhir kali pasukan Samba berjaya ketika menjuarai Copa America 2007.
Meski berada di ambang kesuksesan, masa depan sang juru taktik ramai diperbincangkan. Beberapa kali Tite menolak membahas hal itu.
Namun ia tegaskan, akan terus melatih Dani Alves dkk usai perhelatan ini. "Saya memiliki kontrak sampai Piala Dunia 2022 berakhir," ujar arsitek 58 tahun itu.
Muncul laporan Tite mulai merasa tak nyaman di kamar ganti Brasil. Ia baru saja kehilangan sejumlah sosok terdekat yang hengkang ke tim lain. Ada Edu Gaspar yang menuju Arsenal dan Sylvinho merapat ke Olympuque Lyon.