REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi sasaran cemoohan pada penonton yang menyaksikan laga final Piala Dunia Wanita 2019, di Stadion Groupama, Lyon, Prancis, Ahad (7/7) malam WIB. Hal itu terjadi saat keduanya memasuki lapangan untuk seremonial penyerahan trofi juara kepada timnas wanita Amerika Serikat (AS).
AS berhasil mempertahankan gelar juara dunia seusai menundukkan Belanda 2-0. Cemoohan untuk Presiden FIFA ditengarai berkenaan dengan kritik yang dilancarkan kapten timnas putri AS, Megan Rapinoe, terkait tuntutan agar pesepak bola putri dapat bayaran setara dengan para pria.
Sedangkan Macron belakangan popularitasnya terjun bebas di Prancis, walaupun naik 15 persen menjadi 38 persen, menyusul rangkaian gerakan rompi kuning sebuah protes antipemerintah. Cemoohan untuk Infantino dan Macron jadi reaksi yang bertolak belakang atas sambutan meriah keberhasilan AS menjuarai Piala Dunia Putri 2019.
Rapinoe akhirnya bersalaman dengan Infantino dan Macron saat menerima medali juara serta trofi Piala Dunia Putri 2019. Namun, kritik yang dilancarkannya terhadap FIFA tentu masih tercatat.
Sehari jelang partai final, Rapinoe menyebut tindakan FIFA membiarkan dua laga final kompetisi lain berlangsung di hari yang sama dengan Piala Dunia Putri 2019 adalah sesatu yang tak bisa dipercaya. Rapinoe memprotes final Copa America 2019 yang digelar di Brasil, serta final Piala Emas 2019 di AS. Ironisnya, Brasil, Peru, tim putra AS maupun Meksiko tak satupun memprotes mengenai hal itu.