REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini melemah. Pelemahan rupiah seiring kemungkinan tidak diturunkannya suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
Rupiah Senin (8/7) pagi bergerak melemah 66 poin atau 0,47 persen menjadi Rp 14.149 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.083 per dolar AS. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, data ketenagakerjaan non pertanian AS yang meningkat membuat ekspektasi turunnya suku bunga mengecil.
"Kenaikan ini membuat ekspektasi pasar ketenagakerjaan AS masih kuat dan masih tumbuh solid, yang bisa membuat the Fed tidak turunkan suku bunga sesuai ekspektasi pasar yaitu dua kali hingga akhir tahun 2019," ujar Lana di Jakarta, Senin (8/7).
Tingkat pengangguran AS naik menjadi 3,7 persen pada Juni 2019 dari sebelumnya 3,6 persen dan di atas ekspektasi pasar 3,6 persen. Tingkat pengangguran 3,6 persen merupakan yang terendah dalam 49 tahun terakhir.
Namun demikian pertumbuhan data ketenagakerjaan untuk sektor non pertanian naik sebesar 224 ribu, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 160 ribu. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, Rupiah menguat menjadi Rp 14.147 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.148 per dolar AS.