Senin 08 Jul 2019 13:00 WIB

Kemarau, PDAM Kota Bandung 'Berebut' Air dengan Petani

Ada sekitar 176 ribu warga Kota Bandung yang menjadi pelanggan PDAM Tirtawening.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga mengantre saat pemberian bantuan air bersih oleh PDAM Tirtawening Kota Bandung di kawasan Muararajeun Kaler, di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/9).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Warga mengantre saat pemberian bantuan air bersih oleh PDAM Tirtawening Kota Bandung di kawasan Muararajeun Kaler, di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Musim kemarau yang melanda Indonesia membuat sumber-sumber air semakin menipis untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Para petani juga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan irigasi sawahnya.

Hal ini juga terjadi di Kota Bandung. Bahkan sungai yang juga dimanfaatkan sebagai sumber air untuk PDAM Tirtawening Kota Bandung harus berbagi untuk irigasi persawahan. Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan kondisi ini terjadi di salah satu sumber air PDAM yakni di IPA Cipanjalu di kawasan Ujung Berung.

"Semua sumber air masih aman (air baku) kecuali IPA Cipanjalu Ujung berung karena sungainya berebut sama petani," kata Sonny saat dihubungi Republika.co.id, Senin (8/7).

Sonny menuturkan sungai tersebut dimanfaatkan juga oleh warga sekitar untuk kebutuhan irigasi area persawahan. Karena kemarau yang membuat curah hujan yang turun semakin sedikit membuat air sungai banyak termanfaatkan untuk kebutuhan petani.

Akibatnya, kata dia, kebutuhan untuk pengaliran air ke pelanggan PDAM dari IPA Cipanjalu sedikit terganggu. Karenanya ia meminta masyarakat yang menjadi pelanggan di sekitar Ujungberung memaklumi adanya gangguan tersebut.

"Jadi mulai digilir secara terbatas pengaliran ke pelanggannya," ujar dia.

Ia menyebutkan kapasitas normal untuk IPA Cipanjalu adalah 20 liter perkubik. Karena debit yang menurun dan dimanfaatkan pula untuk kebutuhan irigasi maka ada pengurangan aliran air ke pelanggan. Ada sekitar 2.000 pelanggan yang mendapatkan air melalui aliran IPA Cipanjalu.

Selain di Cipanjalu, ia menegaskan sumber air baku di tempat lainnya masih normal. Belum ada penurunan debit air yang cukup drastis hingga saat ini seperti Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca. Sehingga disebutnya pengaliran air ke pelanggan masih normal.

"Alhamdulillah sumber air baku masih cukup sampai dengan saat ini. Jadi produksi kita masih aman sampai dengan saat ini masih normal," katanya

Menurutnya, PDAM Tirtawening mulai mengantisipasi penurunan debit air baku pada musim kemarau ini. Antisipasi ini diharapkan dapat memastikan debit air agar tetap mencukupi kebutuhan pelanggan.

"Kita melakukan pengurasan Intake agar air sungai tetap bisa mengalir di debit yang minimal. Kami  juga melakukan spolling pada sumur-sumur artesis kita agar debitnya maksimal. Ditambah melakukan perawatan pompa-pompa air baku agar berfungsi maksimal," tuturnya.

Ia berharap musim kemarau ini tidak berdampak signifikan pada kapasitas air yang digunakan PDAM. Ada sekitar 176 ribu warga Kota Bandung yang menjadi pelanggan yang menggantungkan kebutuhan airnya pada PDAM Tirtawening.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement