Senin 08 Jul 2019 14:00 WIB

Mengenal Sistem Pendidikan Madaris Syekh Surkati

Sistem madaris menyajikan ruang kelas seperti sekolah-sekolah di Eropa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Madrasah (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Madrasah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1911, Syekh Surkati tiba di Pulau Jawa tepatnya di Batavia atas undangan Jamiat Kheir. Ia disambut dengan sangat luar biasa saat tiba di Batavia. Kedudukannya dimuliakan karena kepandaian dan kealimannya.

Sebelum kedatangan Syekh Surkati, Abdullah mengatakan, Jamiat Kheir mengembangkan pendidikan modern, tapi polanya masih tradisional. Berdasarkan pengalaman mengajarnya di lembaga pendidikan modern yang ada di Makkah, Syekh Surkati kemudian mencoba menerapkan pola pendidikan modern tersebut di Jamiat Kheir.

Baca Juga

"Yang membawa sistem pendidikan modern adalah Syekh Surkati, disebut sistem madaris oleh para pelaku pendidikan Islam di Jawa, jadi beliau memperkenalkan sistem madaris atau sistem pendidikan modern," kata Abdullah.

Sistem madaris menyajikan ruang kelas seperti sekolah-sekolah di Eropa. Siswanya memakai seragam saat belajar seperti di sekolah orang-orang Barat. Sistem madaris juga memiliki manajemen sekolah seperti jadwal mata pelajaran dan tingkatan atau kelas, seperti diniyah, ibtidaiyah, awaliyah, tsanawiyah, aliyah, dan mualimin.