REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - - BUMD Jasa Sarana (JS) melalui anak perusahaannya PT Jabar Energi (JE), terus berupaya untuk dapat mendukung program “Energi Juara” yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Direktur PT Jabar Energi, Ahmad Riski Rasyid, nantinya, dalam waktu dekat, PT Jabar Energi akan mengembangkan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) berkapasitas 50 ton per hari lainnya di wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi.
"Sejak Tahun 2011, PT Jabar Energi juga telah ikut dalam pengembangan energi hilir," ujar Ahmad Riski kepada wartawan di Bandung, Senin (8/7).
Menurut Ahmad Riski, pengembangan energi hilir yang dilakukan pihaknya, yakni sebagai pengelola Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil berupa rumah tangga dan usaha kecil di Kota Depok, sebanyak 4.000 satuan sambungan.
Tahun 2019 ini, kata dia, Jabar Energi akan mengelola integrasi pengelolaan jaringan gas tambahan sebanyak 6.230 satuan sambungan di Kota Depok.
"Ini merupakan Rekomendasi Pemerintah Kota Depok,” katanya.
Sementara menurut Direktur BUMD Jasa Sarana, Dyah SH Wahjusari, PT Jabar Energi yang fokus untuk mengembangkan usaha energi midstream yang berbasis Public Service Obligation (PSO), saat ini telah mengoperasikan (SPPBE) dan Jaringan Gas Rumah Tangga.
Namun, kata Dyah, untuk komitmen dalam ketahanan energi di Jawa Barat tersebut, Jabar Energi akan melakukan analisis wilayah dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat pra sejahtera. "Sehingga JE dapat ikut mewujudkan energi berbasis lingkungan,” ujar Dyah
Menurut Dyah, stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Cikamuning telah dinyatakan lulus audit Pertamina Way, resmi beroperasi sejak Tahun 2014. Rata-rata, penyaluran harian gas elpiji subsidi 3 kg sampai dengan 40 ton per hari, khusus untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat.
“Jabar Energi menggunakan dua armada skidtank untuk mengangkut bulk elpiji, dan 10.000 tabung per harinya, kami salurkan melalui agen-agen," katanya.