Senin 08 Jul 2019 17:00 WIB

BEI Kedatangan Tiga Emiten Baru

Saham tiga emiten si BEI mengalami kelebihan permintaan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (8/7/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (8/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tiga perusahaan mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pembukaan perdagangan, Senin (8/7). Ketiga perusahaan tersebut PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY), PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) dan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV).

Perseroan menjual sebanyak 600 ratus juta saham kepada publik. Jumlah ini setara dengan 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan, dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga IPO yang ditetapkan Rp 370 per saham. "Melalui IPO ini, ENVY meraih dana segar sebesar Rp 222 Miliar," ujar Direktur Utama ENVY, Mohd. Sopiyan bin Mohd Rashdi, Senin (8/7)

Sopiyan mengatakan perolehan dana dari IPO ini akan digunakan untuk kegiatan usaha Sistem Integrasi Informatika sebesar 31,40 persen. Perseroan juga akan menggunakan sebanyak 24,56 persen dana untuk kegiatan usaha Sistem Integrasi Telekomunikasi. 

Sebanyak 2,11 persen dana akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan. Sementara sisanya digunakan untuk pembayaran sebagian utang Perseroan dan modal kerja antara lain gaji karyawan, sewa kantor, serta biaya-biaya umum dan administrasi. 

Saham yang ditawarkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 47,5 kali dari jatah pooling. total permintaan yang diterima pada saat penawaran umum sejumlah 285 juta  juta lembar saham dengan dana yang masuk sejumlah Rp 105,4 miliar.

Sementara itu, kelebihan permintaan  juga dialami oleh BLUE sebanyak 2,8 kali selama masa penawaran umum. Pada pembukaan perdagangan Senin ini, saham BLUE naik 69,23 persen atau 90 poin ke level Rp 220. 

Masa penawaran umum telah dilakukan pada 1-2 Juli dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 168 Juta lembar seharga Rp130 per saham. "Melalui IPO ini kami berhasil memperoleh dana sebesar Rp 21,8 miliar," ujar Presiden Direktur PT Berkah Prima Perkasa Tbk, Herman Tansri.

Menurut Herman, dana dari IPO ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan serta pengembangan lini bisnis baru. Dana yang terhimpun sebagian besar digunakan untuk pembelian kantor dan gudang tempat produksi perusahaan serta memperluas varian produk untuk percetakan tekstil.

Sedangkan pada pembukaan perdagangan, harga saham IPTV terkoreksi di level Rp 238. IPTV melepas sekitar 3,5 miliar saham ke publik. Ini merupakan 10 persen dari modal yang dikeluarkan dan disetor perseroan dengan harga Rp 240 per saham. 

Dari IPO ini, IPTV memperoleh dana segar sebesar Rp 8.450 miliar. Dana yang diperoleh dari penawaran umum ini akan digunakan untuk pengembangan usaha broadband/IPTV, pengembangan platform OTT Perseroan, termasuk untuk produksi konten orlginal dan modal kerja. 

"Dengan IPO ini harapannya pengembangan perusahaan jadi lebih cepat dan maksimal," ujar Direktur Utama PT MNC Vision Networks Tbk, Ade Tjendra.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement