REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan rudal pertahanan udara S-400 Rusia saat ini tengah dipersiapkan untuk diterbangkan ke Turki, Senin (8/7) waktu setempat.
Berbicara kepada wartawan sebelum berangkat ke Bosnia, Erdogan, mengatakan pihaknya masih enggan membeberkan lokasi penempatan sistem rudal tersebut. Dia hanya menegaskan S-400 sudah dalam persiapan untuk diterbangkan ke Turki.
"Persiapan untuk perjalanan, pemuatan (dari S-400) terus berlanjut. S-400 akan tiba dengan pesawat. Semoga bermanfaat bagi negara kita, wilayah kita, dan terutama bagi dunia," ujar Erdogan.
Pengiriman sistem pertahanan S-400 Rusia ini akan membawa Turki lebih dekat ke sanksi Amerika Serikat (AS). Para pejabat AS telah memperingatkan, bahwa Turki akan menghadapi sanksi ekonomi hingga dikeluarkan dari program untuk memproduksi jet tempur F-35.
Meski, Erdogan mengatakan, pada saat pertemuan di Osaka dengan Presiden AS Donald Trump, Trump tidak akan memberikan sanksi.
Kendati demikiam, Turki bersikeras telah menolak untuk mundur dari kesepakatan membeli S-400 Rusia.
Sementara, sebelumnya pada Sabtu lalu, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan, kedua pemimpin membahas pengiriman S-400 melalui percakapan telepon. "Mereka merujuknya, tentu saja. Ini adalah kesepakatan yang tengah berlangsung," kata Peskov.
Pada kesempatan sebelumya, Erdogan mengatakan, bahwa S-400 Rusia akan mulai tiba di Turki pada 10 Juli hingga 15 Juli 2019.