Senin 08 Jul 2019 21:53 WIB

Pengunjung Sawahlunto Diprediksi Orang-Orang Khusus

Wisatawan khusus itu seperti arsitektur dan sejarawan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Kota Sawahlunto yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kota Sawahlunto yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO- Kabid Peninggalan Sejarah dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto Adrial mengatakan wisatawan yang akan berkunjung ke Sawahlunto pasca penetapan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto sebagai situs warisan budaya dunia dari UNESCO adalah orang-orang khusus.

Adrial menyebut wisatawan khusus itu seperti arsitektur, sejarawan dan orang-orang punya latar belakang khusus lainnya yang punya ketertarikan melihat langsung berbagai objek dari warisan budaya dunia Sawahlunto.

''Yang akan berwisata untuk melihat Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto sepertinya orang-orang khusus. Yang akan melihat seni arsitekturnya, melihat teknologi tambangnya, cerita sejarahnya,'' kata Adrial kepada Republika di Sawahlunto, Senin (8/7).

Alasan itu menurut Adrial yang mendorong kota Sawahlunto harus berbenah supaya para tamu yang akan datang dapat tinggal dengan nyaman. Di antaranya dengan menyiapkan hotel dan homestay yang layak, sarana jalan yang bagus dan aneka makanan yang terbaik.

Adrial menyebutkan sebenarnya Sawahlunto juga punya banyak objek wisata baru. Seperti Water Boom, Puncak Cemara, Taman Satwa Kandi dan Batu Runciang.

Namun menurut Adrial, objek wisata baru hanya akan dikunjungi oleh wisatawan biasa yang ingin melihat pemandangan alam dan berbagai hiburan.

Beda dengan peminat Ombilin Coal Mining Heritage yang datang dengan misi melihat pengetahuan.

''Kalau objek wisata baru mungkin yang akan datang tetap orang-orang biasa. Wisatawan lokal dan anak-anak muda,'' ujar Adrial.

Adrial menambahkan, Pemko Sawahlunto akan mengimbau masyarakat agar sama-sama menyadari akan pentingnya daerah mereka bagi mancanegara saat ini. Ia berharap masyarakat Sawahlunto dapat menjalankan Perda Cagar Budaya di mana dilarang untuk mendirikan bangunan dan lapak-lapak di atas cagar budaya.

Adrial mengkhawatirkan dengan ramainya wisatawan ke Sawahlunto, masyarakat akan membuka lapak-lapak dangan di sembarangan tempat.

''Pemko akan mengontrol melalui Perda supaya suasana di Sawahlunto kondusif begitu wisatawan ramai,'' kata Adrial menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement