REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadinya hujan lebat sepanjang tiga hari ke depan di sebagian besar wilayah Indonesia timur. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan bahaya hujan lebat.
Deputi Bidang Meteorologi Mulyono Prabowo mengatakan dari hasil tinjauan kondisi atmosfer terkini, dalam periode beberapa hari ke depan diidentifikasi adanya peningkatan aktifitas fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rosby Wave). Kondisi ini dapat meningkatkan potensi udara basah di sebagian wilayah Indonesia seperti di Sumatera bagian Tengah, Kalimantan Barat dan Timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara Papua Barat dan Papua.
"Sementara itu pembentukan pola sirkulasi siklonik di sekitar Samudera Pasifik Timur Philipina dapat menyebabkan terbentuknya pola belokan angin, perlambatan dan pertemuan angin disekitar wilayah Sulawesi memanjang hingga Maluku Utara," katanya dalam siaran pers, Senin (8/7).
Ia mengungkapkan kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat untuk periode 09 - 11 Juli 2019. Khususnya di wilayah sebagai berikut; Aceh, Kep. Nias, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua
"Sedangkan potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan dapat terjadi di wilayah Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung,Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTT, Samudra pasifik Utara Halmahera, Laut Arafuru," jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.