REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) sedang menyiapkan misi ke Bulan. Misi yang diberinama Chandrayaan-2 ini dijadwalkan akan meluncur pada Sabtu (14/7) dari Pusat Luar Angkasa Satish Dhawan di Sriharikota pada sore hari.
Misi Chandrayaan-2 terdiri dari pengorbit, pesawat luar angkasa yang disebut Vikram, dan penjelajah yang dikenal sebagai Pragyan. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pendaratan akan dilakukan pada 6 September di dataran tinggi antara dua kawah, Manzinus C dan Simpelius N.
Daerah kutub bulan menarik bagi para ilmuwan dan pendukung eksplorasi karena air es yang berlimpah di sana. Daerah tersebut juga dikenal sebagai 'perangkat dingin bulan' dan berisi catatan fosil tata surya awal.
"Chandrayaan-2 akan diluncurkan di atas roket GSLV Mk-III, pendorong paling kuat di India. GSLV Mk-III mampu mengangkat satelit seberat 4 ton ke Geosynchronous Transfer Orbit (GTO)," kata pejabat ISRO, dikutip dari laman Space, Selasa (9/7).
Chandrayaan-2 adalah versi terbaru dari Chandrayaan-1, misi India yang sebelumnya berhasil diluncurkan pada tahun 2008. Misi ini terkenal karena mendeteksi bukti air di Bulan.
Misi ini membawa total 13 muatan, delapan pengorbit, tiga pesawat pendarat, dan dua penjelajah. Selain itu, pesawat pendarat yang bernama Vikram akan membawa satu eksperimen pasif dari NASA yang disebut Laser Retroreflector Array (LRA).