REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kolombia sedang mempersiapkan izin kerja sementara untuk warga Venezuela yang tidak berdokumen sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi warga yang dibayar di bawah upah minimum.
Kolombia telah menjadi tujuan utama bagi rakyat Venezuela saat melarikan diri dari krisis ekonomi yang melumpuhkan negara mereka dalam beberapa tahun terakhir. Krisis ekonomi Venezuela telah memberikan tekanan pada kesehatan masyarakat, sistem pendidikan, dan kesejahteraan.
"Kami tidak dapat mengizinkan para migran lebih murah untuk dipekerjakan secara informal," kata Wakil menteri tenaga kerja Kolombia, Andres Felipe Uribe, Senin (8/7).
"Itulah sebabnya kami akan mulai memberlakukan aturan untuk izin kerja khusus sehingga saat seorang Venezuela dipekerjakan secara ilegal, mereka dapat menerima proposal pekerjaan formal," ucap Uribe.
Uribe mengatakan warga Venezuela harus menerima hak-hak buruh yang sama dengan pekerja Kolombia. Hak itu termasuk upah setidaknya 288 dolar Amerika Serikat (Rp 4 juta) per bulan dan pendaftaran dalam program kesehatan, serta pensiun.
Pada 2017, Kolombia menciptakan izin khusus dua tahun yang memungkinkan warga Venezuela untuk bekerja dan tinggal di negara itu. Akan tetapi, negara itu berhenti menerima pelamar baru beberapa bulan kemudian. Menurut departemen Imigrasi Kolombia, saat ini kurang dari setengah dari 1,3 juta Venezuela di Kolombia tinggal di sana secara legal.