Selasa 09 Jul 2019 09:42 WIB

Air Asia tak Diminta Turunkan Harga Tiketnya

Maskapai LCC wajib menurunkan tarif 50 persen dari batas atas untuk 30 persen kursi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat AirAsia
Foto: Reuters
Pesawat AirAsia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sudah menetapkan kebijakan penurunan harga tiket rute domestik maskapai berbiaya hemat atau low cost carrier (LCC). Hanya saja, salah satu maskapai LCC Air Asia tidak diikut sertakan untuk menurunkan harga tiketnya.

Sementara Citilink Indonesia dan Lion Air harus menurunkan harga tiketnya 50 persen dari TBA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution mengatakan hal tersebut dikarenakan rute domestik Air Asia sudah terbilang rendah.

Baca Juga

"Harganya sudah segitu. Nggak tahu detilnya sih tapi sesuai dengan 50 persen dari TBA," kata Darmin di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin (8/7) malam.

Kebjikan penurunan harga tiket LCC hanya berlaku pada Selasa, Kamis, Sabtu sejak puku 10.00 WIB sampai 14.00 WIB atau waktu setempat. Sementara pada waktu tersebut, Darmin menegaskan rute domestik Air Asia pada waktu tersebut hanya sedikit sekitar sepuluh penerbangan.

Sebelumnya, CEO Air Asia Indonesia Dendy Kurniawan menegaskan tidak keberatan jika pemerintah saat ini meminta maskapai berbiaya hemat atau low cost carrier (LCC) menurunkan harga tiketnya. “Kalau memang ada rute kita dirasa masih mahal, diminta turunin kita dengan senang hati,” kata Dendy di Jakarta, Kamis (4/7).

Dendy mengakui meski sebelum pemerintah meminta untuk menurunkan harga tiket 50 persen dari TBA, Air Asia sudah menerapkan harga terjangkau. Sebleum diminta, kata Dendy, Air Asia sudah menjual tiket rute domestik 38 persen dari TBA.

Meskipun begitu, Dendy berpendapat pada dasarnya pemerintah tidak perlu mengatur penurunanan harga tiket 50 persen dari TBA dengan waktu dan jam tertentu. Sebab, menurutnya maskapai dipastikan sudah memiliki strategi tersendiri saat peak hours dan low season saat ini.

“Kalau sepi juga kalau pasang harga mahal kan konyol. Jadi sebetulnya sudah ada strategi dari maskapai,” ujar Dendy.

Dengan arahan pemerintah saat ini, Dendy merasa tidak dibatasi pemerintah. Sebab, dia menilai jika maskapai LCC diharapkan murah merupakan hal yang wajar karena merupakan permintaan dari masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement