Selasa 09 Jul 2019 12:58 WIB

Rekaman Perjalanan Pendaki Tewas di Himalaya Ditemukan

Rekaman pendaki yang tewas di Pegunungan Himalaya ditemukan di kamera GoPro.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Puncak Pegunungan Himalaya
Foto: AP PHOTO
Puncak Pegunungan Himalaya

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Rekaman sekelompok pendaki yang meninggal dunia di pegunungan Himalaya telah ditemukan di ketinggian 19 ribu kaki. Polisi Perbatasan Indo-Tibet (ITBP) mengumumkan, mereka telah menemukan GoPro yang merekam perjalanan mereka mendaki pegunungan Himalaya.

Video yang berdurasi kurang dari dua menit tersebut telah diterbitkan oleh ITBP di akun Twitternya. Dalam video tersebut, sekelompok pendaki bergerak perlahan melalui jalur di dekat puncak Nanda Devi timur. Hembusan angin dalam video itu terdengar sangat kencang. 

Baca Juga

"GoPro ini seperti kotak hitam dalam sebuah pesawat, yang memberikan informasi mengenai saat-saat terakhir para pendaki sebelum hilang," ujar Wakil Inspektur Jenderal ITBP, APS Nambadia, dilansir The Guardian, Selasa (8/7).

Sebelumnya, delapan pendaki dilaporkan hilang pada Mei lalu, ketika mencoba untuk mencapai Nanda Devi, yang merupakan gunung tertinggi kedua di India. Kelompok itu terdiri atas empat warga Inggris, dua Amerika, satu Australia dan India. Jasad tujuh dari delapan pendaki telah ditemukan dan dievakuasi pada Juni lalu. 

Para pendaki telah diidentifikasi antara lain Martin Moran, John McLaren, Rupert Whewell dan Richard Payne yang berasal dari Inggris. Kemudian, Anthony Sudekum dan Ronald Beimel dari AS, Ruth McCance dari Australia, dan petugas penghubung Chetan Pandey dari Indian Mountaineering Foundation.

Jumlah total pendaki yang dilaporkan hilang sebanyak delapan orang. Namun, satu jasad pendaki tidak ditemukan. Delapan pendaki tersebut hilang pada 31 Mei 2019 setelah dilaporkan gagal kembali ke base camp. Mereka diprediksi hilang di Nanda Devi, yang merupakan puncak paling menantang di dunia dan hanya segelintir orang yang bisa mencapainya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement