Selasa 09 Jul 2019 13:40 WIB

Kebutuhan Tenaga Kerja Jabar ke Asia Pasifik Capai 500 Ribu

Tenaga kerja asal Jawa Barat (Jabar), masih sangat dibutuhkan di luar negeri.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Tenaga kerja Indonesia (TKI).    (ilustrasi)
Foto: Republika
Tenaga kerja Indonesia (TKI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tenaga kerja asal Jawa Barat (Jabar), masih sangat dibutuhkan di luar negeri. Menurut Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLKPMI ) Jabar, Teguh Khasbudi, peluang tenaga kerja asal Jabar untuk bekerja di Asia Pasifik masih terbuka lebar yakni mencapai 500 ribu tenaga kerja.

"Ke Jepang saja dari Jabar kami menargetkan sampai 341 ribu. Itu, hanya Jepang saja. Kalau se-Asia Pasifik capai 500 ribu," ujar Teguh kepada wartawan usai acara Pembukaan Pelatihan Tenaga Kerja Migran Indonesia untuk jabatan baby sitter dengan Penempatan Singapura di Kantor BKLPMI Jabar, Selasa (9/7).

Baca Juga

Bahkan, menurut Teguh, pengiriman tenaga kerja migran ke Timur Tengah pun masih terbuka lebar walaupun ada moratorium. Karena, ada kebijakan one kanal dari moratorium tersebut.

Teguh menjelaskan, dengan kebijakan tersebut pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah hanya bisa dilakukan dengan berlebel jabatan. Jadi, kalau dulu pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) hanya untuk pembantu rumah tangga. Sekarang, pengiriman tenaga kerja harus disertai jabatannya sebagai apa. Misalnya, menjadi baby sitter, house keeper, care keeper dan lainnya.