REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kemarau yang diprediksi akan melanda Indonesia hingga September mulai dirasakan dampaknya oleh beberapa pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Pada musim kemarau seperti sekarang ini cabai mengalami kenaikan harga.
Pedagang cabai, Toto, menjelaskan harga cabai rawit kini bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Pada pekan lalu harga cabai berada di kisaran Rp 40 ribu per kilogram. Cepatnya kenaikan harga cabai menurut Toto salah satunya karena panjangnya musim kemarau yang memengaruhi masa panen.
"Para petani di daerah-daerah mulai mengalami kesulitan air. Harga sudah beranjak naik dan mungkin bulan Agustus nanti mencapai puncaknya karena berdekatan dengan perayaan Idul Adha. Setelah itu mungkin baru bisa kembali ke harga normal atau turun," kata Toto, Selasa (9/7).
Toto menambahkan saat ini permintaan konsumen cenderung turun meski tidak menutup kemungkinan menjelang Idul Adha permintaan dapat meningkat. "Omzet beberapa pekan ini tidak ada kenaikan, bahkan malah turun 5-10 persen. Dinikmati saja yang penting tetap usaha," ujar Toto.
Selain Toto, pedagang cabai lain bernama Edi juga merasakan dampak kemarau panjang terhadap penjualannya. "Mau gimana lagi karena memang pasokannya pun kadang tidak jelas. Paling saya selama beberapa bulan ini nggak berani memasok cabai terlalu banyak karena serba salah juga kalau harganya tinggi siapa yang mau beli," keluh Edi.
Menurut pedagang bawang bernama Laras, harga bawang putih selama beberapa pekan cenderung stabil. Pada Selasa (9/7) harga bawang putih berada di kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang merah mengalami kenaikan dan penurunan pada beberapa pekan.
"Harga bawang merah sekarang Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram. Satu atau dua pekan lalu sempat naik, lalu stabil. Kemudian sekarang cenderung turun," kata Laras. Ia berharap musim kemarau panjang tidak menurunkan jumlah pasokan dari petani secara signifikan.