REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut pemerintah daerah (Pemda) Jabar akan membangun moda transportasi Light Rail Transit (LRT) yang akan menghubungkan Bandung dan sejumlah daerah penyangga seperti Kabupaten Bandung. Moda transportasi ini akan menghubungkan masyarakat yang menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung untuk tiba di perkotaan.
Namun, menurut Emil, untuk desain kereta ini kemungkinan berbeda dengan LRT yang dibangun di Jakarta dan sekitarnya. Selain sebagai moda transportasi, LRT di Bandung Raya akan dimanfaatkan sebagai tranportasi wisatawan yang datang ke Bandung.
"Desainnya nanti kita modifikasi seperti Bandros (Bandung Tour on Bus) agar bisa dipakai untuk wisata, tidak sama dengan yang di Jakarta," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa (9/7).
Menurut Emil, pembangunan LRT Bandung Raya akan dilakukan oleh PT KCIC yang juga membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Karena menjadi penghubung masyarakat dari Jakarta ke Kota Bandung, maka PT KCIC berani membiayainya.
Saat ditanya tentang total investasi yang akan digelontorkan, Emil mengaku belum tahu secara detail. Namun, standarnya dalam proyek ini setiap satu kilometer trase akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 500 miliar.
Moda transportasi ini, kata dia, rencananya bakal jadi penghubung akses masyarakat yang dari stasiun kereta cepat di Tegal Luar menuju pusat kota Bandung dengan panjang lebih dari 2 Km. Stasiun Tegal Luar, akan menjadi tempat berhentinya kereta cepat garapan PT KCIC.
"Nanti akan ada stasiun juga di depan Masjid Al-Jabbar sehingga masyarakat bisa datang dan menikmati wisata di sana," kata Emil.
Sementara menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, dalam kunjungannya ke beberapa negara di Eropa, ia menawarkan sejumlah proyek kepada investor. Dengan data yang ada mengenai perkembangan perekonomian di Jawa Barat investor dari luar negeri pun semakin tertarik berinvestasi di provinsi ini. Apalagi, konektivitas dengan Ibu Kota semakin mudah saat ini.
"Informasi yang kita bawa membuat beberapa investor tertarik mengenai monorel Bandung Raya, ada minat serius dari mereka," kata Iwa.
Untuk memantapkan investasi ini, kata dia, dalam waktu dekat akan mengundang calon investor datang ke Jawa Barat untuk mengikuti dua agenda. Pertama, akan ada pertemuan antara investor dengan direksi dari BUMN. Kedua, mereka diajak ikut acara West Java Invesment Forum pada Oktober mendatang.