Selasa 09 Jul 2019 22:17 WIB

Polda Sambut Baik Hasil Investigasi Amnesty Internasional

Amnesty Internasional menyerahkan hasil investigasi terkait kericuhan pada 21-22 Mei

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono
Foto: Fakhri Hermansyah
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyambut baik hasil investigasi Amnesty Internasional Indonesia terkait kekerasan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam proses penyelesaian kericuhan pada 21-22 Mei 2019 lalu. Hasil investigasi itu disampaikan langsung ke Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Pramono.

"Ini langkah yang baik yang kita komunikasikan berkaitan dengan apa temuan-temuan kepolisian agar seirama maupun tidak ada persepsi-persepsi yang negatif," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono,di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (9/7).

Baca Juga

Dalam investigasi Amnesty International Indonesia tersebut, kata Argo, memiliki kesamaan bahwa dalam insiden tersebut terdapat kelompok perusuh setelah kelompok yang berdemo di Kantor Badan Pengawas Pemilumemprotes hasil pemilu 2019. "Polisi sendiri sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan mengumpulkan bukti-bukti yang ada, keterangan temannya sebagai saksi keterangan dari yang menyuruh dan rekaman CCTV," ujarnya.

Argo menyatakan bahwa hal tersebut dibutuhkan agar pihak yang berwajib mengetahui apa yang terjadi sebenarnya."Karena dari temuan kami, banyak bertebaran ajakan yang mengarah pada kerusuhan," ucap dia.

Pada Selasa ini, Amnesty International Indonesia menyerahkan hasil investigasinya kepada Kapolda Metro Jaya, terkait kekerasan HAM saat kericuhan 21 hingga 22 Mei 2019 yang terus berlangsung hingga 23 Mei 2019 pagi. Dalam pertemuan itu, Amnesty International juga menekankan agar polisi tidak pandang bulu di dalam mengusut perkara itu, hingga dibawa ke pengadilan, terkait juga dengan kematian Harun Ar-Rasyid, Abdul Aziz, Farhan, dan beberapa orang korban lain.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement