Rabu 10 Jul 2019 04:00 WIB

Perhutani Bakal Bangun Eko Wisata Seperti Disney Land

Konsep destinasi eco-theme park kelas dunia bakal dipakai.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Di Kampung Gandok, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, para petani mempunyai fasilitas umum kereta gantung gondola untuk menarik hasil pertanian sayuran yang berada di bukit Kereta di wilayah Perhutani, Jumat (29/3).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Di Kampung Gandok, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, para petani mempunyai fasilitas umum kereta gantung gondola untuk menarik hasil pertanian sayuran yang berada di bukit Kereta di wilayah Perhutani, Jumat (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perhutani berencana untuk membangun objek eko wisata berkelas internasional di daerah Jawa Barat. Proyek tersebut, bahkan disebut akan dibangun dan setingkat seperti taman Disney Land.

Direktur Utama Perhutani, Denaldy Molino Mauna, mengatakan, rencana pembangunan tersebut tengan disusun bersama dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Konsep destinasi eco-theme park kelas dunia bakal dipakai.

Baca Juga

"Kita selesaikan dulu studi kelayakannya. Kami dan BUMN akan membangun ini jadi seperti Disney Land, Universal Studios, atau eko wisata kelas dunia lainnya," kata Denaldy kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/7).

Ia menjelaskan, pembangunan eko wisata kelas dunia itu juga berencana untuk menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki pengalaman mendirikan eko wisata. Denaldy menyebut bahkan telah beberapa kali bertemu dengan pimpinan perusahaan tersebut untuk mendiskusikan proyek bakal digarap itu.

Mengenai besaran investasi, pihaknya belum dapat menyebutkan secara rinci. "Nilai investasinya besar, sampai miliar dolar. Saya sudah sampaikan ke Kementerian BUMN, Pariwisata, dan KLHK," ujarnya.

Di satu sisi, karena konsep yang digunakan adalah eko wisata, Perhutani menginginkan agar operasional tempat wisata itu menggunakan sumber energi baru terbarukan. Terutama untuk listrik. Sejauh ini, pasokan listrik dapat menggunakan Pembangkit Listri Tenaga Air atau pun pembangkit listrik berbasis biomassa.

Namun, Denaldy megatakan berkaitan dengan energi bakal diperjelas secara teknis jika proyek setingkat Disney Land sudah menemui titik terang.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2019-2025 Perhutani fokus mengembangkan bisnis penanaman tanaman biomassa sebagai penghasil wood pellet. Komoditas tersebut dapat menghasilkan bioenergi dan mampu mensubstitusi komoditas baru bara yang tidak ramah lingkungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement