Rabu 10 Jul 2019 01:01 WIB

Lama Dicari, Ilmuwan Amerika Serikat Ditemukan tak Bernyawa

Sebelumnya, Suzanne Eaton dikabarkan menghilang sejak 2 Juli di Yunani

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Hasanul Rizqa
Ahli biologi molekuler di Max Planck Institute, Suzanne Eaton (60 tahun), sebelumnya dikabarkan menghilang di sekitar Crete, Yunani, pada 2 Juli 2019 lalu
Foto: tangkapan layar laman facebook Searchingforsuzanne
Ahli biologi molekuler di Max Planck Institute, Suzanne Eaton (60 tahun), sebelumnya dikabarkan menghilang di sekitar Crete, Yunani, pada 2 Juli 2019 lalu

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA — Seorang ilmuwan Amerika Serikat yang diketahui sempat menghilang sepekan lamanya di Pulau Kreta, Yunani, akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, pada Selasa (9/7) waktu setempat. Ahli biologi molekuler dari Max Planck Institute, Suzanne Eaton (60 tahun), sebenarnya sedang menghadiri sebuah konferensi di Kota Chania pada awal Juli. Keluarganya lantas melaporkan kehilangan Suzanne sejak 2 Juli lalu.

Otoritas Yunani mengatakan, korban ditemukan di medan berbatu dalam bunker bekas Perang Dunia II. Lokasi penemuan jenazah berada sekitar 8-10 kilometer dari tempat yang bersangkutan terakhir kali terlihat.

Baca Juga

“Dengan sangat sedih dan menyesal kami mengumumkan kematian tragis dari teman dan kolega kami yang tersayang, Suzanne Eaton. Polisi menemukan mayatnya pada malam hari tanggal 8 Juli,” demikian pernyataan tertulis yang dikeluarkan pihak Max Planck Institute, Selasa (9/7).

Kepolisian setempat sedang melakukan tes forensik terhadap jenazah Eaton. Max Planck Institute berharap penyebab kematian Eaton dapat segera diketahui.

Beberapa waktu lalu, sebuah laman Facebook mengunggah tulisan Mencari Suzanne. Tulisan itu dibuat keluarga Eaton yang menginformasikan, korban terakhir diketahui keberadaannya saat sedang jalan-jalan pada sore hari tanggal 2 Juli.

Sejumlah barang berharga, seperti paspor, dompet, telepon genggam, uang tunai, dan sepatu sepeda ada di dalam kamar hotelnya. Namun, sepatu lari Eaton dilaporkan hilang.

Max Planck Institute di Universitas Dresden menggambarkan Eaton sebagai seorang ilmuwan terkemuka di bidangnya, seorang atlet yang kuat, pelari, dan pemegang sabuk hitam senior di Tae Kwon Do.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement