Rabu 10 Jul 2019 01:40 WIB

Sri Lanka Berhasil Jadi Negara Bebas Campak

WHO sebut Sri Lanka sukses eliminasi penyakit campak dan mengontrol rubella

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Hasanul Rizqa
Ilustrasi bendera Sri Lanka
Foto: tangkapan layar World Atlas
Ilustrasi bendera Sri Lanka

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Badan PBB untuk kesehatan dunia (WHO) mengumumkan, Sri Lanka telah berhasil mengeliminasi penyakit campak dan mengontrol rubella. Dengan demikian, Sri Lanka menjadi negara keempat di wilayah Asia yang berhasil membebaskan diri dari ancaman campak.

Kasus campak terakhir yang ditemukan di negara pulau tersebut terjadi pada Mei 2016. Setelah itu, tak ada lagi kasus campak yang dilaporkan berlangsung di Sri Lanka.

Baca Juga

Keberhasilan Sri Lanka untuk mengeliminasi campak dan mengontrol rubella ini mendapat apresiasi dari WHO. Alasannya, pencapaian ini berhasil diwujudkan Sri Lanka ketika kasus campak di dunia justru sedang mengalami peningkatan.

"(Sri Lanka) berhasil menunjukkan komitmen negara serta determinasi dari para petugas kesehatan dan orang tua untuk melindungi anak-anak dari campak," ungkap Direktur Regional WHO Dr Poonam Khetrapal Singh, seperti dilansir Indian Express, Rabu (10/7).

Kunci utama dari keberhasilan Sri Lanka dalam mengeliminasi campak adalah cakupan vaksin yang luas. Cakupan vaksin yang luas ini berhasil dilakukan karena vaksin campak dan rubella telah dimasukkan ke dalam program imunisasi anak. Sri Lanka juga melakukan kampanye vaksinasi yang cukup besar untuk mengedukasi masyarakat.

WHO mengungkapkan cakupan vaksin campak dan rubella di Sri Lanka mencapai lebih dari 95 persen. Cakupan vaksin yang tinggi ini tampak konsisten baik di pemberian dosis pertama maupun dosis kedua vaksin campak dan rubella.

"Baik dosis pertama maupun kedua dari vaksin campak dan rubella disediakan untuk anak-anak melalui program imunisasi rutin," terang Singh.

Selain Sri Lanka, WHO mengungkapkan ada tiga negara lain di wilayah Asia yang sudah berhasil lebih dulu untuk mencapai eliminasi campak dan kontrol rubella. Ketiga negara tersebut adalah Bhutan, Maladewa, dan Timor Leste.

Campak itu sendiri merupakan infeksi virus yang sangat menular. Campak bisa ditularkan melalui droplet dari hidung, mulut, ataupun tenggorokan seseorang yang sudah terinfeksi.

Campak perlu mendapatkan perhatian serius bagi semua kalangan, termasuk orang tua. Alasannya, kasus kematian anak-anak akibat campak masih tergolong tinggi. Risiko penularan campak dapat diturunkan melalui pemberian vaksin campak.

Jejak keberhasilan Sri Lanka tentu patut diikuti oleh negara-negara lain yang belum berhasil mengeliminasi campak. Karena selama kasus campak masih ada di muka bumi, risiko penularan campak tak bisa benar-benar dihapuskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement