REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Cabang olahraga (cabor) basket putra Indonesia masih butuh motivasi dari pelatih dan masyarakat untuk meraih hasil maksimal di ASEAN Schools Games 2019 di Semarang, 17-25 Juli. Sebab, skuat Garuda akan menghadapi lawan-lawan tangguh.
Salah satu atlet basket putra Indonesia, Derrick Michael mengatakan, secara pribadi dirinya masih merasa gugup karena baru pertama kali berkompetisi di tingkat internasional.
Remaja berusia 15 tahun itu mengaku, sebelumnya ia hanya mengikuti kejuaraan di tingkat wilayah dan nasional mewakili sekolah dan daerahnya. "Persiapan pribadi, (saya) masih takut-takut. Jadi (persentasenya) masih 60 persen, belum 100," kata Derrick saat ditemui di GOR Sahabat, Semarang, Selasa (9/7) malam.
Untuk mengatasi rasa demam panggung, jebolan sekolah atlet Ragunan itu terus mengasah mental dengan meningkatkan porsi latihannya sehari-hari. Ia sadar, lawan yang ia hadapi tak akan membiarkan Indonesia juara dengan mudah meski berstatus tuan rumah. "Latihan teknik memegang bola, saya harus lebih keras karena lawannya berat, postur mereka tinggi-tinggi," jelasnya.
Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, Derrick menargetkan Indonesia dapat merebut medali emas. Hal itu akan dimanfaatkannya sebagai bantu loncatan untuk meningkatkan kualitas basket Indonesia di mata internasional.