Rabu 10 Jul 2019 16:02 WIB

Bekraf Buat Insentif untuk Lokasi Syuting Film

Berkraf membentuk beberapa komisi film daerah.

Suasana syuting film
Foto: dokpri
Suasana syuting film "Kulari ke Pantai" di Banyuwangi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik mengatakan Bekraf membuat skema insentif untuk layanan lokasi syuting bagi para pengusaha film. Hal ini seiring dengan tumbuhnya pasar film di Indonesia.

"Kita masih sedang mengejar sekarang hadirnya insentif-insentif untuk location service, ini yang sekarang oleh Bekraf sedang digagas dengan pembentukan beberapa komisi film daerah," ujar Ricky, Selasa (9/7).

Baca Juga

Menurut Ricky, Indonesia mengalami kemajuan eksponensial dalam pasar film sejak relaksasi pencabutan film dari Daftar Negatif Investasi (DNI). Indonesia menjadi lebih maju pada sektor produksi, yang terlihat dari jumlah produksi film lokal yang semakin banyak.

Kemajuan tersebut bahkan disebut Ricky membuat Indonesia menjadi salah satu negara Asia yang memiliki pertumbuhan sangat eksponensial. Hal ini membuat baik pengusaha nasional maupun pengusaha multinasional tertarik pada film Indonesia.

Di berbagai kesempatan ajang film internasional, Ricky mengatakan banyak pembuat film bertanya soal paket insentif yang bisa ditawarkan pemerintah, yakni berupa lokasi syuting.

"Ini adalah sebuah model bisnis yang berlaku sekarang di dunia perfilman, semua negara semua kota di dunia itu menawarkan paket-paket insentif," kata Ricky.

Untuk itu, Bekraf bekerjasama dengan beberapa kabupaten, maupun kota untuk mulai mendirikan yang disebut komisi film daerah. Selanjutnya, keduanya memformulasi insentif apa yang bisa diberikan daerah tersebut apabila perusahaan-perusahaan asing ingin syuting di daerah mereka.

Ricky mengungkapkan sejauh ini telah ada pembuat film yang berminat untuk melakukan syuting di Tanah Air. "Ada tapi masih rahasia. Ada satu sutradara besar yang sedang menjajaki syuting di Indonesia," ujar Ricky.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement