REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan peletakan batu pertama proyek PLTP Small Scale Dieng 10 MW di lapangan Panas Bumi Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Rabu (10/7). Pembangunan Small Scale 10 MW diperkirakan rampung pada 2020.
Dirut Geo Dipa Ricki Firmanda Ibrahim mengatakan proyek Small Scale 10 MW sudah direncanakan sejak 2012. Namun, baru kali ini dapat merealisasikan pembangunan. Ricki menyebutkan pembangunan Small Scale 10 MW diperkirakan rampung pada 2020.
"Kami juga sedang mempersiapkan 10-15 MW Organic Rankine Cycle Power Plant, dengan mekanisme BOT yang akan beroperasi pada 2020 atau 2021," ujar Ricki.
Ricki menambahkan peletakan batu pertama proyek PLTP Small Scale Dieng 10 MW merupakan langkah konkret rencana jangka panjang perusahaan sebagai BUMN panas bumi dan special mission vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan dalam mendukung program pemerintah untuk penyediaan listrik tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan serta memberikan manfaat peningkatan ekonomi Indonesia.
"Semua upaya ini dimaksudkan untuk mempercepat pemberian dividen kepada pemerintah," kata Ricki.
Sebagai informasi, PLTP Small Scale Dieng adalah pembangkit skala kecil pertama Indonesia yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada akhir 2020. Ricki mengatakan, GeoDipa akan menambah pasokan produksi listriknya sebesar 130 MW.
"Tambahan pasokan ini merupakan pemenuhan kewajiban GeoDipa untuk mengembangkan kontrak area Dieng hingga 400 MW," ucap Ricki.
Ricki melanjutkan, PLTP Small Scale Dieng sebesar 10 MW yang akan beroperasi pada akhir 2020 telah masuk dalam program strategis nasinal RUPTL (2019-2018), Road Map Panas Bumi EBTKE 2017-2025, bahkan termasuk kegiatan prioritas pemantauan kantor staf Presiden Jokowi yang selalu dimonitor guna peningkatan Kapasitas Terpasang PLTP di Indonesia.
Ricki memaparkan, proyek senilai 21 juta dolar AS ini mendapat pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang juga BUMN di bawah Kementerian Keuangan. "Penandatanganan Perjanjian Kredit untuk Pendanaan Pembangunn PLTP Dieng Small Scale (1x10 MW) dilaksanakan tepat pada hari ini," lanjut Ricki.
Menurut Ricki, hal ini merupakan sinergi SMV Kementerian Keuangan untuk membangun visi misi Indonesia dalam melakukan percepatan pelaksanaan proses pembangunan proyek panas bumi nasional. Ini juga menjadi komitmen aktif BUMN dalam membuka kawasan ekonomi nasional berbasis pemanfaatan energi domestik.
"PLTP skala kecil 10 MW akan memenuhi kebutuhan daya listrik di Jawa dan Bali serta diharapkan akan mendorong minat swasta untuk membangun industri di daerah sekitar lapangan panas bumi," tambah Ricki.
Ricki menyampaikan proyek 10 MW berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga sekitar serta berkontribusi kenaikan sekitar 16 persen pada bonus produksi ke kas umum faerah dari tahun-tahun sebelumnya. Ricki menyebut, proyek Small Scale Dieng juga berkontribusi dalam pencapaian target program pemerintah di sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35 Ribu MW, di mana Geo Dipa Energi ikut bertanggung jawab dalam memenuhi target rencana umum energi nasional di pemanfaatan energi setempat yang tersedia secara melimpah dalam memenuhi 23 persen pada 2025, termasuk program upaya kontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca sesuai Paris Agreement (UU No. 16 Tahun 2016).
"Saat ini PT Geo Dipa Energi (Persero) memiliki PLTP Dieng Unit 1 dan PLTP Patuha unit 1 dengan kapasitas masing-masing 60 MW. Dalam waktu yang tidak lama, proses pembangunan PLTP Dieng 2 dan Patuha 2 juga akan selesai dengan kapasitas 60 MW," ucap Ricki.
Selain Dieng dan Patuha, GeoDipa mengelola WKP Arjuno Welirang dan WKP Candi Umbul Telomoyo yang memiliki sumber daya lapangan masing-masing ekuivalen 189 MW dan 112 MW.