Rabu 10 Jul 2019 16:45 WIB

Chelsea Islan Sebut Disiplin Jepang Perlu Ditiru Indonesia

Belum lama ini Chelsea Islan berkunjung ke Jepang

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Christiyaningsih
Chelsea Islan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Chelsea Islan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang terkenal dengan budaya disiplin yang sangat tinggi. Dari mulai disiplin tepat waktu hingga disiplin menjaga kebersihan kotanya. Chelsea Islan, yang belum lama ini berkunjung ke Jepang berpendapat budaya disiplin itu patut ditiru oleh orang-orang Indonesia.

“Mereka sangat mencintai negaranya sendiri. Jadi mungkin dari sisi nasionalismenya juga harus ditiru untuk orang Indonesia,” ujar Chelsea dalam acara acara konferensi pers #AdaApaDenganNagoya Travelling Nagoya with Chelsea Islan di Jakarta, Selasa (9/7).

Baca Juga

Selama di Jepang, Chelsea juga terkesan dengan sifat orang Jepang yang masih mempertahankan budaya tradisional mereka. Di Nagoya Jepang, perempuan berusia 24 tahun ini masih melihat orang-orang memakai kimono saat berjalan-jalan di luar. “Dapat banget feel culturenya, luar biasa banget,” katanya.

Ia juga merasa ada kebiasaan yang sama antara orang Indonesia dan orang Jepang yaitu sopan santun saat bersosialisasi dengan orang lain. “Kita juga pasti kalau bertamu ada tata kramanya. Jadi menurut aku tata krama Jepang relatable sama Indonesia,” ujar perempuan kelahiran Washington DC ini.

Chelsea mengaku lebih senang berlibur bersama dengan orang terdekat dan keluarga jika destinasi yang dituju berada di luar negeri terutama Jepang. Sebab, tempat-tempat yang ia kunjungi asyik untuk foto bersama-sama.

Di Nagoya, Chelsea mengunjungi desa Shirakawa-go, Nabana no Sato, Begonia Garden, dan kuil Shinto Sanko Fushimi Inari di Inuyama. Tak lupa ia juga berbelanja di distrik pusat belanja Sakae.

Menurut Felix Hartanto dari Central Japan International Airport, Indonesia saat ini sedang mendapat perhatian dari para pelaku bisnis pariwisata di Jepang. Angka pertumbuhan wisatawan Indonesia ke Jepang menunjukkan rata-rata lebih dari 20 persen.

Jumlah wisatawan Indonesia yang mengunjungi Negeri Sakura pada 2018 ada sebanyak 400 ribu dari 260 juta orang. “Sebagai pintu gerbang wilayah Nagoya Jepang, kami Centrair ingin memperkenalkan rute wisata baru Jepang pada wisatawan Indonesia. Kali ini kami bekerja sama dengan Chelsea Islan dengan mengangkat slogan #AdaApaDenganNagoya,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement