REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uber sudah dikenal dengan layanan kendaraan daring (online), pengiriman makanan, dan penyewaan sepeda listrik. Jasa layanan transportasi ini menginspirasi sebuah film aksi komedi berjudul Stuber.
Stuber memulai peluncuran internasionalnya pada Rabu (10/7). Film ini berkisah mengenai seorang pengemudi Uber yang mengambil penumpang seorang detektif Los Angeles.
Ternyata penumpang tersebut berada di jalur seorang pembunuh brutal. Putus asa untuk meningkatkan peringkat Uber-nya, Stu ditarik ke dalam perjalanan liar yang melibatkan baku tembak, pengejaran, strip club, dan bos kejahatan.
Sutradara Michael Dowse mengatakan Uber Technologies Inc. tidak mensponsori film itu dan sama sekali tidak terlibat dalam pembuatan film. "Tidak ada sponsor. Kami tidak pernah menghubungi mereka untuk mendapatkan izin atau semacamnya," kata Dowse kepada Reuters Television yang dikutip Channel News Asia.
"Kami memeriksa semuanya secara hukum dan sebagainya, dan pendapatnya adalah karena semua orang menggunakannya, itu adalah permainan yang adil. Selama Anda tidak merendahkannya dan selama Anda menggunakannya seperti yang digunakan dalam kehidupan nyata dan tidak mengada-ada tentang bagaimana itu digunakan, kamu bebas untuk pergi. Dan itu judul yang lebih baik daripada 'Stiffed'," katanya.
Mantan pegulat Dave Bautista berperan sebagai perwira polisi Vic yang membutuhkan sopir untuk berkeliling Los Angeles setelah menjalani operasi mata. Kumail Nanjiani memerankan Stu yang sehari-hari bekerja mengendarai Uber untuk menambah penghasilannya. Karena pekerjaannya itulah ia dijuluki Stuber.
Aktor Indonesia, Iko Uwais, juga turut terlibat dalam film ini sebagai tokoh bernama Tedjo. Kendati tidak tampil sebagai pemeran utama, Iko diberi kepercayaan untuk merancang koreografi perkelahian dalam Stuber. Di Indonesia, Stuber baru akan tayang pada 24 Juli mendatang.