Rabu 10 Jul 2019 18:39 WIB

Pemerintah Tata Ekosistem Pangan Jaga Stabilitas Inflasi

Pemerintah akan membangun gudang untuk komoditas yang rentan busuk.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Inflasi
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Inflasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan akan menata ekosistem pangan lebih baik sebagai langkah mencegah inflasi melebihi target pemerintah, yakni 3,5 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, penataan yang dimaksud adalah pemerintah tidak hanya memperhatikan produksi, juga memastikan jalur distribusi yang efisien. 

Suhariyanto menjelaskan, ada beberapa langkah yang sudah disiapkan pemerintah guna menjaga stabilitas inflasi ke depan. Termasuk di antaranya, menyiapkan gudang untuk beberapa komoditas rentan, seperti yang mudah busuk. "Hal ini dipersiapkan lebih matang," ujarnya ketika ditemui usai rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/7).

Baca Juga

Ada beberapa komoditas yang menjadi perhatian pemerintah. Salah satunya cabai merah yang mengalami kenaikan harga dan berkontribusi terhadap inflasi bulan Juni hingga 0,20 persen. Selain itu, aneka sayuran yang berkontribusi 0,01 persen. 

Suhariyanto menyebutkan, komoditas dan produk lain terbilang masih terkendali. Misalnya saja tiket pesawat yang justru mengalami deflasi sebesar 0,14 persen pada Juni lalu sebagai dampak dari penurunan tarif batas atas (TBA). Hal ini menyebabkan kontribusi transportasi pada deflasi adalah 0,03 persen.

Dengan adanya kebijakan penurunan harga tiket pesawat, Suhariyanto menilai, akan membantu menstabilkan inflasi meskipun hanya berlaku pada Low Cost Carrier (LCC) di penerbangan hari dan jam tertentu. "Penurunan TBA saja sudah menyumbangkan deflasi, ini sinyal bagus. Mudah-mudahan ke depan lebih bagus," katanya. 

Selain itu, Suhariyanto menambahkan, pemerintah juga akan memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Penataan ekosistem ini diharapkan mampu berdampak positif terhadap masyarakat, yakni harga di konsumen juga akan jadi lebih rendah dan terjangkau. 

Namun, Suhariyanto menilai, pemerintah masih menilai bahwa tingkat inflasi masih terkendali sampai saat ini. Hingga Juni, tingkat inflasi secara tahun ke tahun (yoy) adalah 3,28 persen, berada di bawah target pemerintah, 3,5 persen. 

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Budi Waseso memastikan, produksi beras sampai saat ini masih terkendali. Optimisme itu disampaikannya di tengah potensi kekeringan akibat musim kemarau. "(Pasokan) cukup," tuturnya. 

Budi menambahkan, tingkat penyerapan juga masih aman. Ia memprediksi, sampai bulan Desember, Bulog akan menyerap 1 hingga 1,5 juta ton dari petani. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement