REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta mengatakan sudah mengangkut penumpang sebanyak 211 ribu lebih sejak dilakukan uji publik pada 10 Juni 2019. "Saat akhir pekan jumlah penumpang sempat mencapai 12 ribu, hari kerja rata-rata 8.000 penumpang. Total mulai dari 11 Juni sampai 10 Juli sudah mencapai 211 ribu lebih penumpang," kata Corporate Communication PT LRT Jakarta Melisa Suciati, Kamis (11/7).
Saat ini, LRT yang dioperasikan untuk uji publik belum dikenakan tarif. Ia yakin moda transportasi ini mampu jadi pilihan masyarakat.
Apalagi kapasitas LRT yang mampu memuat banyak penumpang dengan jumlah yang lumayan besar. "Untuk kemampuan kami dari jam operasi 05.30 WIB sampai 23.00 WIB kurang lebih ada sekitar 240 trip kemampuan maksimal penumpang. Kalau satu trainset itu satu penumpang 270 penumpang berarti satu hari bisa mengangkut sampai 14 ribu orang," katanya.
Saat ini fisik pembangunan LRT sudah selesai. Namun, khusus untuk Stasiun Pegangsaan Dua, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melaporkan pembangunan telah mencapai 98 persen.
Selain itu, jembatan layang (skybridge) yang menghubungkan Stasiun Velodrome LRT dengan halte busway Pemuda Rawamangun juga telah selesai dibangun. Namun, jembatan tersebut belum resmi dibuka untuk umum karena perpanjangan halte belum selesai.
PT LRT Jakarta telah menetapkan tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk layanan koridor Kelapa Gading-Velodrome. Penetapan tarif itu diatur berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 34/2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian Mass Rapid Transit dan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit.