Kamis 11 Jul 2019 17:17 WIB

Pelatih Afsel: Gol Injury Time Menyakitkan Kami

Timnas Afrika Selatan tersingkir di babak perempat final Piala Afrika 2019.

Stuart Baxter
Foto: EPA-EFE/Khaled Elfiqi
Stuart Baxter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Afrika Selatan tersingkir dari Piala Afrika 2019 setelah menelan kekalahan 1-2 dari Nigeria di babak perempat final di Stadion Kairo Internasional, Mesir, Rabu (10/7). Pelatih Timnas Afrika Selatan, Stuart Baxter, mengatakan timnya secara menyakitkan menderita kekalahan akibat gol menit-menit akhir Nigeria.

''Tentu selalu menyakitkan ketika kalah pada menit-menit akhir,'' kata Baxter selepas pertandingan, dilansir laman resmi turnamen, Kamis (11/7).

Afsel sebenarnya mampu menguasai 60 persen pengendalian bola sepanjang laga. Namun, menurut Baxter, Bafana Bafana gagal menemukan sentuhan terakhir yang baik.

Pada babak pertama, timnas Afrika Selatan kurang berani dalam melakukan serangan. Kondisi mulai membaik ketika pertandingan memasuki babak kedua.

''Tapi sayangnya, kami belum bisa menemukan sentuhan terakhir yang baik,'' ujarnya.

Tertinggal lebih dulu akibat gol Samuel Chukwueze, Afsel 'dibantu' VAR menyamakan kedudukan melalui Bongani Zungu pada menit ke-71. Namun, semenit jelang waktu normal, gawang mereka kembali dibobol oleh William Troost-Ekong.

''Nigeria sangat berbahaya dan dihuni beberapa pemain hebat,'' katanya. ''Kami berusaha menang, namun kalah pada menit-menit akhir.''

Baxter mengucapkan selamat kepada pelatih Nigeria dan timnya. Dia yakin Nigeria akan melakukan sesuatu yang hebat," katanya melengkapi.

Nigeria melenggang ke babak semifinal usai menyingkirkan Afrika Selatan. Elang Super, julukan timnas Nigeria, menunggu lawannya yakni pemenang laga Pantai Gading versus Aljazair yang akan berlangsung pada Kamis malam ini.

Senegal juga sudah memastikan diri meraih tiket semifinal usai mengalahkan Benin dengan skor tipis 1-0. Di babak empat besar, Senegal akan menghadapi pemenang antara Madagaskar kontra Tunisia pada malam ini.

Afsel sendiri cukup mencatatkan penampilan yang hebat di Piala Afrika 2019, termasuk menyingkirkan tuan rumah Mesir pada babak 16 besar. Sayangnya, Bafana-Bafana harus menanti setidaknya dua tahun lagi untuk memuaskan dahaga juara yang pertama dan terakir kali mereka raih pada edisi 1996.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement