REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Solusi jangka panjang untuk mengatisipasi krisis air bersih 600 kepala keluarga (KK) warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Sehingga minimnya akses air bersih tidak lagi menjadi problem bagi warga desa yang berada di lereng gunung Merapi tersebut, khususnya pada saat musim kemarau berlagsung. “Pesoalan ini harus dicarikan solusinya,” ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (11/7).
Gubernur mengaku, hari ini telah mendatangi langsung dan bertemu dengan warga Desa Balerante, guna menyerahkan bantuan air bersih kepada 600 KK yang telah terdampak musim kemarau.
Sejak tiga bulan lalu warga Balerante mengaku sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, akibat minimnya akses sumber air yang bisa dimanfaatkan.
Karena itu, Pemprov Jawa Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengirimkan bantuan sebanyak 30 tangki air bersih kepada warga Desa Balerante yang terdampak.
Menurut orang nomor saatu di Provinsi Jawa Tengah ini, persoalan minimnya akses air bersih yang selalu dialami oleh ratusan KK warga di desa ini bukan tidak ada solusi. “Makanya saya dating sambil menyerap informasi apa yang bisa dilakukan di sana,” katanya.
Ganjar menjelaskan, solusi jangka panjang mengatasi kesulitan air bersih pada saat musim kemarau di desa ini harus dipikirkan agar setiap musim kemarau, desa tersebut selalu dilanda ‘kekeringan’.