REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pengawal Revolusi Iran membantah tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa mereka mencoba menghentikan sebuah kapal tanker Inggris di Teluk Selat Hormuz pada Rabu (10/7). Mereka menyatakan dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita Fars pada Kamis (11/7).
''Dalam 24 jam terakhir, belum ada pertemuan dengan kapal asing termasuk kapal Inggris,'' kata pernyataan itu.
Pejabat AS menyatakan, lima kapal yang diyakini milik Pengawal Iran mendekati sebuah kapal tanker minyak Inggris di Teluk pada Rabu. Kemudian memintanya untuk berhenti di dekat perairan Iran, tetapi menarik diri setelah kapal perang Inggris memperingatkan mereka.
Menurut Fars, penjaga Angkatan Laut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal patroli mereka sedang melakukan tugas normal. Namun, pemerintah Inggris mengatakan pada Kamis, tiga kapal Iran telah mencoba untuk memblokir bagian dari Warisan Inggris melalui Selat Hormuz, tetapi mundur setelah menerima peringatan.
''HMS Montrose terpaksa menempatkan dirinya di antara kapal-kapal Iran dan British Heritage dan mengeluarkan peringatan lisan kepada kapal-kapal Iran, yang kemudian berbalik,'' kata seorang perwakilan pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan.
Ketegangan antara Iran dan AS serta sekutunya telah meningkat tajam setelah Washington meningkatkan sanksi ekonomi terhadap Iran. AS menerapkan sanksi pada ekspor minyaknya ke nol sebagai bagian dari kebijakan tekanan maksimum.
Sebelumnya Marinir Kerajaan Inggris naik ke sebuah kapal tanker Iran, Grace 1, dari Gibraltar pekan lalu. Kemudian menangkapnya dengan tuduhan bahwa mereka melanggar sanksi dengan membawa minyak ke Suriah.