Jumat 12 Jul 2019 06:01 WIB

Turbulensi, Air Canada Mendarat Darurat di Hawai

Ada sekitar 35 orang yang mengalami cedera ringan,

Rep: Imas Damayanti/ Red: Gita Amanda
Maskapai Air Canada menggunakan pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Pesawat bersiap mendarat di Vancouver International Airport, Richmond, Bristish Colombia, Selasa (12/3).
Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
Maskapai Air Canada menggunakan pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Pesawat bersiap mendarat di Vancouver International Airport, Richmond, Bristish Colombia, Selasa (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, HONOLULU -- Lusinan orang terluka ketika penerbangan Air Canada ke Australia mengalami pergolakan tak terduga, atau turbulensi. Hal itu memaksa pesawat mendarat daruratdi Hawai, pada Kamis (11/7). Diketahui, Air Canada berjenis Boeing 777-200 membawa 269 penumpang dan 15 awak.

"Penerbangan dari Vancouver ke Sydney mengalami turbulensi yang tidak terduga dan mendadak sekitar dua jam setelah Hawai ketika pesawat dialihkan ke Honolulu," kata juru bicara Air Canada Angela Mah, dalam sebuah pernyataan resmi yang dilansir dari Associated Press (AP), Jumat (12/7).

Baca Juga

Dalam keterangan tersebut diketahui, Mah menyebut, ada sekitar 35 orang yang mengalami cedera ringan. Sedangkan petugas tanggap darurat segera ke pesawat dan menemui para korban terdampak.

Di lain sisi, juru bicara Departemen Layanan Darurat Honolulu tidak dapat segera memberikan perincian tentang jenis cedera apa yang dialami para penumpang.  Sedangkan berdasarkan pengakuan penumpang kepada wartawan diketahui, turbulensi melemparkan mereka ke udara, beberapa dari mereka bahkan mengenai atau menabrak langit-langit.

"Kami mengalami turbulensi dan kami semua menabrak atap dan semuanya jatuh, dan barang-barang, orang-orang berterbangan," kata salah satu penumpang, Jess Smith.

Salah seorang penumpang lainnya, Alex MacDonald mengatakan, beberapa pramugari membawa makanan keluar pada beberapa saat sebelum turbulensi terjadi. Namun seketika, kata dia, para pramugari salinh menabrak dan berbenturan hingga ke ata. Kendati demikian dia menyebut, secara keseluruhan para penumpang nampak baik-baik saja dan tidak mengalami cedera yang berarti.

Penumpang lainnya, Luke Wheeldon mengatakan kepada kantor berita Honolulu KTIV, separuh penumpang Air Canada tidak mengenakan sabuk pengaman. "Tidak ada peringatan dan kemudian setengah dari mereka, kepala mereka menabrak atap sekaligus," kata dia.

Diketahui berdasarkan Juru Bicara Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat Ian Gregor, turbulensi terjadi pada 36 ribu kaki atau 10.973 meter sekitar 600 mil atau 966 kilometer barat daya Honolulu.

Gregor mengatakan anggota kru meminta personil medis untuk menangani penumpang yang terdampak turbulensi. Air Canada menjamin akan mengatur akomodasi hotel dan makan di Honolulu dan opsi untuk melanjutkan penerbangan penggantian bagi penumpang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement