REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pelatih Madagaskar Nicolas Dupuis mengakui akan sulit bagi debutan Piala Afrika ini mengulangi perjalanan sampai perempat final pada turnamen-turnamen serupa masa mendatang. Negara kepulauan di Samudera Hindia itu harus menyaksikan impiannya terhenti oleh kekalahan 0-3 dari Tunisia di Kairo, Jumat (12/7), dini hari WIB.
"Saya bangga sekali pada apa yang sudah dicapai para pemain sejak awal turnamen ini. Saya angkat topi kepada mereka," kata Dupuis yang kontraknya habis pada akhir kompetisi di Mesir ini, Jumat. "Hari ini langkahnya sudah terlalu tinggi. Untuk masa depan saya, itu tidak terlalu berarti banyak. Saya orang yang loyal dan prioritas saya adalah Madagaskar."
Dupuis mulai melatih Madagaskar pada 2017 dan telah mengubah negara yang kala itu berperingkat rendah 190, dan harus melalui babak prakualifikasi sebelum lolos ke turnamen ini, menjadi paket kejutan dalam putaran final tahun ini.
"Saya tak tahu jika prioritas Madagaskar mempertahankan saya," sambung Dupuis yang berasal dari Prancis. "Akan sulit bermain lebih bagus lagi pada masa mendatang. Masih banyak hal yang harus dilakukan di Madagaskar. Kami harus menggunakan apa yang sudah kami capai yang membuat kerja terbayar lunas."