Jumat 12 Jul 2019 07:32 WIB

Kondisi Pencari Suaka Setelah Dipindahkan dari Kebon Sirih

Pencari suaka yang menempati enam tenda di Kalideres sebanyak 998 orang.

Red: Ratna Puspita
Perwakilan dari petugas dari kantor Badan Komisi Tinggi PBB untuk pengungsi (UNHCR) menemui pencari suaka sebelum dipindahkan dari trotoar kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (11/7/2019). Pemerintah DKI Jakarta memindahkan pencari suaka yang berasal dari Afganistan, Somalia, Sudan dan Pakistan ke lahan bekas Markas Komando Distrik Militer (Makodim) Kalideres, Jakarta Barat.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Perwakilan dari petugas dari kantor Badan Komisi Tinggi PBB untuk pengungsi (UNHCR) menemui pencari suaka sebelum dipindahkan dari trotoar kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (11/7/2019). Pemerintah DKI Jakarta memindahkan pencari suaka yang berasal dari Afganistan, Somalia, Sudan dan Pakistan ke lahan bekas Markas Komando Distrik Militer (Makodim) Kalideres, Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Para pencari suaka asal Afghanistan, Sudan, dan Somalia, telah menempati tenda pengungsian sementara di Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (11/7) malam. Sebelumnya, lebih dari sepekan mereka tinggal di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Lurah Kalideres, Jakarta Barat, Muhammad Fahmy mengatakan jumlah pengungsi yang menempati enam unit tenda dari Kementerian Sosial dan Dinas Sosial DKI Jakarta itu sebanyak 998 orang. "Apakah akan bertambah atau tidak, saya belum bisa pastikan. Mungkin Jumat pagi akan ada perkembangan," kata Fahmy saat ditemui di sekitar eks Kodim Jakarta Barat, yang menjadi lokasi pengungsian sementara, Jumat (12/7) dini hari.

Baca Juga

Berdasarkan pantauan pada Kamis malam hingga Jumat dini hari, ratusan pengungsi itu menempati enam tenda besar berwarna biru. Sebagian besar perempuan dan anak-anak tertidur beralaskan tikar berbahan terpal.

Sementara, kebanyakan laki-laki berbincang dengan sesama pengungsi, dan sebagian lainnya merapikan dan menjemur pakaian pada seutas tali yang dikaitkan antara dua tenda. Ada juga yang mengumpulkan kardus dan papan bekas yang akan digunakan untuk alas tidur.