REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Industri Sandang Nusantara (Persero) melakukan penandatanganan kerja sama pendanaan non-cash loan (SKBDN dan L/C) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo (Persero). Dalam kerja sama ini Bank Mandiri memberikan plafon fasilitas pendanaan non-cash loan bersifat revolving pada tahap awal sebesar Rp 100 miliar dengan Jasindo sebagai penjamin transaksi.
“Tujuan kerja sama ini untuk mendorong pengembangan kegiatan bisnis ISN dalam trading dan impor tekstil serta produk turunannya,” ujar Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Sahata L Tobing dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Jumat (12/7).
Diharapkan, kerja sama ini dapat meningkatkan turn over penjualan ISN hingga empat hingga enam kali per tahun. Sekaligus memperkuat struktur modal kerja dan meningkatkan daya saing Industri Sandang Nusantara di pasar domestik maupun regional.
Sementara Direktur Utama Industri Sandang Nusantara Agus Hendardi menambahkan pada tahun lalu, Industri Sandang Nusantara telah memperoleh pendanaan dari sinergi BUMN, yaitu PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Perum Jaminan Kredit Indonesia dan PT Danareksa (Persero).
“Kepercayaan pendanaan ini merupakan awal kebangkitan Industri Sandang Nusantara sebagai BUMN tekstil,” ucapnya.