Duduk di beranda rumah pada malam Jumat,
anjing-anjing galak kelaparan mondar-mandir di pinggiran jalan,
mencari tulang-belulang dan bangkai di got-got.
Bulan sabit memberitakan setan-setan berkeliaran di dunia,
menyabit ibu-ibu hamil yang dibuang lelaki brutal di ruang pilu.
Seorang ibu hamil mengecam kenerakaan nafsu masa silam,
digoyang-goyang tubuhnya dengan tempo yang tidak teratur,
dimandikannya dengan cairan-cairan putih ke seluruh tubuh molek.
Rahim membunting, anak para lelaki semalaman di kosnya.
Ditelannya obat-obatan di bilik kosnya,
Binatang-binatang malam tiba-tiba tiada bersuara lagi.
Membubung nyanyi polifoni sampai ke sudut-sudut dusun,
Rerumputan malam menggigil kedinginan dahsyat,
bayi melitanikan elegi tragisnya kehidupan di balik perut besar.
Tertangkap segerombolan anjing merebut mangsa di sekitar rumah,
Matilah bayi sebelum mengenal dunia manusia.
Bayi disabit-sabit seusai dikeluarkan sendirian di toilet tadi malam.
Demikian dimangsanya bayi mungil sayang,
Tanpa memungut satu pun dosa manusia.
Tiada satu pun debu.
TENTANG PENULIS
MELKI DENI, Mahasiswa Semester II STFK Ledalero-Maumere- NTT, berasal dari Reo-Manggarai. Penyair sering menulis pada beberapa koran, media daring dan beberapa buku. Aktif daam kegiatan akademik kampus.