REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela dan oposisi sepakat membentuk wadah untuk menyelesaikan negosiasi. Hal ini disepakati dalam pembicaraan selama tiga hari di Barbados yang dimediasi Norwegia sebagai upaya mengakhiri krisis politik.
Perwakilan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan ketua oposisi Juan Guaido melakukan pertemuan dari Senin (10/7) sampai Rabu (10/7). Pertemuan di Barbados ini menjadi perpanjangan pertemuan pertama di Oslo pada Mei lalu yang tidak menghasilkan apa pun.
"Kami mengumumkan perwakilan dari aktor politik utama di Venezuela melanjutkan negosiasi yang telah diinisiasi di Oslo," kata Kementerian Luar Negeri Norwegia dalam pernyataan mereka, seperti dilansir dari TASS.
Kementerian Luar Negeri Norwegia menambahkan demi meraih solusi yang sesuai dengan kerangka konstitusi kedua belah pihak telah menetapkan perundingan akan dilakukan dengan secara berkelanjutan dan efesien. "Diperkirakan kedua belah pihak akan melakukan konsultasi dalam rangka memajukan negosiasi," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Norwegia itu.
Gubernur Negara Bagian Miranda, Hector Rodriguez yang mewakili pemerintah pusat Venezuela mengatakan kesepakatan dengan oposisi memungkinkan. Ia mengakui untuk mencapainya harus melalui jalur yang sulit dan membutuhkan kerja keras serta kesabaran.
"Tapi saya yakin mungkin kami akan menandatangani kesepakatan damai yang berkelanjutan," katanya melalui aplikasi Periscope seperti dilansir dari TASS.
Maduro pun puas dengan hasil pertemuan di Barbados. Ia menyebut pertemuan itu berjalan dengan sukses.
"Setelah berkerja keras dalam beberapa hari, kami mengembangkan enam poin dengan pemerintah Norwegia dan oposisi," kata Maduro saat diwawancara stasiun televisi dan radio Venezuela.