REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR — Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir didampingi Sekum Abdul Mu'ti dan Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais melakukan kunjungan sehari ke Negeri Perlis, Malaysia, atas undangan Mufti Perlis Datuk Mohd Asri Zainul Abidin.
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia Sonny Zulhuda dari Perlis, Jumat (12/7), mengatakan, agenda kunjungan untuk menjadi pembicara pada forum perdana terkait peranan Muhammadiyah dalam gerakan dakwah dan tajdid di Indonesia.
Selain itu, juga membicarakan beberapa agenda kerja sama antara PP Muhammadiyah dan Pemerintah Negara Bagian Perlis. Forum perdana tersebut diselenggarakan di situs bersejarah Masjid Alwi Kangar, Kamis (12/7) malam.
Dalam kesempatan tersebut Haedar dan Abdul Mu'ti memaparkan peran dan nilai-nilai gerakan Persyarikatan Muhammadiyah yang membuatnya menjadi besar dan bertahan. Menurut Mu'ti, yang juga ketua Badan Standardisasi Nasional Pendidikan RI, rahasia kesuksesan dasar Muhammadiyah adalah karena selama lebih dari seabad ini berusaha terus konsisten untuk merujuk kepada Alquran dan hadis.
"Selain itu, Muhammadiyah berprinsip bahwa kehidupan kita akan sukses jika kita selalu sinkron antara iman dan amal saleh yang mencakup kesalehan sosial," ujar Abdul Mu'ti sebagaimana disampaikan Sonny Zulhuda.
Dalam pertemuan sore harinya bersama Mufti Perlis, beberapa agenda kolaborasi dicanangkan bersama oleh kedua institusi tersebut antaranya kolaborasi pemantapan bidang fatwa dan tarjih, kerja sama pendidikan antar niversitas, seminar keagamaan, dan program pertukaran kepakaran.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah perwakilan dari Universiti Malaysia Perlis (UNIMAP), UiTM Perlis, dan Kolej Universiti Islam Perlis (KUIPS).
Dari Jakarta turut hadir Sekretaris Majlis Dikti PP Muhammadiyah Sayuti, Rektor Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT) Prof Bambang Setiadji, Rektor Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi Zaenuddin, dan Ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda.
"Dalam sebuah diskusi intensif, kedua delegasi mencapai kesepakatan strategis terkait rencana didirikannya Universitas Muhammadiyah pertama di luar negeri. Hal ini sebagai langkah Muhammadiyah menebar manfaat ke alam sejagat," katanya.
Pendirian Universitas ini, kata dia, akan mengokohkan lagi semangat kebersamaan serantau dan semangat keagamaan antara warga Perlis khususnya, dan warga Malaysia umumnya, bersama warga Persyarikatan Muhammadiyah di Indonesia.
Rombongan PP Muhammadiyah selanjutnya dibawa menghadap Raja Puan Muda Perlis Tuanku Hajah Lailatul Shahreen Akashah Khalil di Istana Raja Muda.
Dalam pertemuan tersebut Mufti Perlis menyampaikan komitmen Raja Perlis mendukung kerjasama pendidikan dan pendirian Universitas Muhammadiyah di negeri Perlis.
Dalam pertemuan itu, Haedar Nashir menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Raja dan Raja Muda Perlis terhadap Muhammadiyah. "Beliau yakin iktikad baik untuk mengetengahkan dakwah Islam yang komprehensif dan berkemajuan ini akan menebar manfaat untuk ummat di kedua negara serumpun Indonesia," kata dosen di IIUM Malaysia tersebut.