REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengirim kapal perang kedua ke Teluk. Pengiriman ini dilakukan di tengah ketegangan antara Inggris dan Iran terus meningkat.
Sky News, Jumat (12/7), melaporkan Inggris mengirimkan HMS Duncan yang memang sudah dijadwalkan akan dikerahkan ke wilayah Timur Tengah. Tapi tidak dalam waktu dekat ini.
Sky News melaporkan kapal tempur itu akan berlayar ke Teluk dalam beberapa hari kedepan. HMS Duncan akan bergabung dengan kapal perang HMS Montrose.
Kementerian Pertahanan Inggris belum berkomentar tentang pengiriman HMS Duncan. ini. Ketegangan antara Iran dan Inggris meningkat setelah Angkatan Laut Inggris membantu pihak berwenang Gibaltar menyita kapal tanker Iran.
Kapal tanker itu terbukti melanggar sanksi Uni Eropa dengan membawa minyak ke Suriah. Inggris juga telah menaikkan level ancaman terhadap kapal tankernya di perairan Iran ke tingkat tertinggi atau kritis.
Kementerian Transportasi Inggris Raya mengatakan, pada Rabu (10/7) lalu kapal-kapal Iran mencoba menghalangi kapal tanker mereka di perairan tersebut sebelum akhirnya diminta mundur oleh Angkatan Laut Inggris. Iran telah mengancam membalas penyitaan salah satu kapal tanker mereka.
Tapi membantah mencoba menyita kapal tanker Inggris Rabu lalu. Departemen Transportasi Inggris mengatakan sudah memberikan pengamanan kepada kapal-kapal Inggris yang berlayar di wilayah berisiko tinggi.
BBC melaporkan, tingkat ancaman tinggi artinya kapal-kapal Inggris disarankan tidak berlayar di perairan tersebut. Kapal-kapal yang mencoba menghalangi kapal tanker Inggris diyakini milik Garda Revolusi Iran.
Dilansir dari BBC, Jumat (12/7), juru bicara Kementerian Transportasi Inggris mengatakan kapal-kapal Iran tersebut mendekati kapal tanker British Heritage dan mencoba menghalangi mereka keluar dari Selat Hormuz. Kapal perang HMS Montrose yang membayangi kapal tanker milik BP tersebut terpaksa bergerak di antara tiga dan satu buah kapal.
Senjata HMS Montrose mengarah ke kapal-kapal Iran tersebut untuk meminta mereka mundur. Kapal-kapal Iran pun mundur dan tidak ada senjata yang ditembakkan.