Jumat 12 Jul 2019 19:38 WIB

Arief: Pemulangan Rizieq tak Perlu dalam Agenda Rekonsiliasi

Arief Poyuono membantah Gerindra meminta pemulangan Rizieq jadi syarat rekonsiliasi.

Red: Andri Saubani
Habib Rizieq Shihab
Foto: Mahmud Muhyidin
Habib Rizieq Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan tidak perlu memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab atau biasa disapa Habib Rizieq sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi. Ia pun membantah Gerindra telah meminta pemulangan Rizieq jadi syarat rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).

"Tidak perlu dalam agenda rekonsiliasi untuk memulangkan Habib Rizieq ke Indonesia," ujar Arief, saat ditemui pada suatu acara diskusi politik di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7).

Baca Juga

Meski begitu, Arief mengatakan bila di luar persoalan rekonsiliasi dan dilihat dari segi kemanusiaan dan konteks hukum, apabila Rizieq tidak terbukti melakukan tindak pidana maka ia harus dipulangkan. Namun bila bersalah, kata dia, hukum tetap harus ditegakkan.

Dalam langkah melakukan rekonsiliasi, Arief mengatakan belum ada agenda untuk masuk ke pemerintahan dan berbagi jatah kursi di kabinet. Ia juga mengaku cenderung lebih menyukai menyebut rekonsiliasi sebagai silaturahmi, karena menurutnya, silaturahim memiliki makna yang lebih halus, agamis, dan yang terpenting tidak memiliki agenda apa pun.