REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua kubu mantan relawan milenial pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan 02 Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019, saling berkomitmen kembali bersatu pasca pemilu. Mereka ingin menghapus sekat yang selama ini terbentuk karena perbedaan dukungan.
''Ya, kedua relawan milenial sepakat dan memiliki semangat yang sama untuk bergerak dari tahapan kompetitif ke kolaborasi, membangun bangsa,'' kata Inisiator persatuan kedua relawan, Arief Rosyid di Jakarta, Jumat.
Relawan milenial pendukung Jokowi-Ma'ruf tergabung dalam organisasi Kita Satu. Sementara, relawan Prabowo-Sandi tergabung dalam organisasi Gerakan Millenial Indonesia.
''Acara kolaborasi ini dilakukan sebagai usaha menjaga persaudaraan politik, kita menamainya dengan 'Young penting Indonesia','' katanya. ''Kita berharap ini bisa menjadi semangat seluruh generasi milenial kembali bersatu yang sebelumnya terbagi dukungan.''
Koordinator Nasional GMI, Sasha Tutuko, mengatakan kolaborasi generasi muda akan menghasilkan potensi yang sangat besar bagi NKRI. "Jadi sebenarnya tidak perlu mengubah posisi masing-masing, dalam demokrasi kan ada mekanisme cek dan balans. Seperti pesan bang Sandiaga Uno, pembina kami, anak mudah harus dapat bekerjasama membangun negeri ini," ucapnya.
Koordinator Kita Satu, Pradana Indraputra, mengatakan setiap kubu milenial sebenarnya memiliki pengalaman dan wawasan Indonesia yang baik yang terbentuk saat pilpres lalu. ''Nah pengalaman itu baik untuk membangun Indonesia, seperti kata pak Jokowi, darimana pun dulu kelompok kita, walaupun berbeda pilihan, tapi toh kita sama anak Indonesia, membangun Indonesia,'' ujarnya.