Sabtu 13 Jul 2019 17:12 WIB

Pertemuan Jokowi-Prabowo Tunjukkan Kematangan Berdemokrasi

Indonesia adalah negara demokrasi terbesar kedua setelah India.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat pertemuan di FX Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat pertemuan di FX Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Koordinator bidang Penggalangan Khusus DPP Partai Golkar Rizal Mallarangeng menyambut baik pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, pertemuan tersebut menunjukan kematangan demokrasi Indonesia

"Bagus (pertemuan Jokowi-Prabowo), itu kan sebuah cara untuk menunjukkan demokrasi Indonesia itu demokrasi yang matang dengan segala kelemahan kita yang harus kita perbaiki," kata Rizal di Jakarta, Sabtu (13/7).

Baca Juga

Ia mengingatkan bahwa, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar kedua setelah India. Dengan pertemuan tersebut, Rizal yakin, bahwa demokrasi di Indonesia akan semakin kuat.

Sementara itu, sejumlah pihak menilai pertemuan antara Prabowo dan Jokowi membuka peluang bergabungnya Partai Gerindra ke Koalisi Indonesia Kerja  (KIK). Menanggapi hal tersebut Rizal Mallarangeng menilai hal tersebut menjadi kewenangan Jokowi.

"Itu di dalam wilayah kewenangan Jokowi. Kan hak prerogatif presiden, untuk Partai Golkar 'sepi ing pamrih, ramai ing gawe‎', kita bekerja, kita membantu, tanpa pamrih,\" kata Rizal di Jakarta, Sabtu (13/7).

Kepada wartawan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jokowi menyampaikan bahwa pertemuan antara dirinya dan Prabowo sebetulnya sudah dirancang sejak lama. Namun, rencana tersebut urung dilakukan lantaran baik dirinya dan Prabowo sama-sama sibuk.

Baginya, pertemuan pada Sabtu (13/7) pagi tadi adalah pertemuan antarsahabat. Jokowi pun berharap momentun pertemuan dirinya dengan Prabowo hari ini bisa ikut merajut kembali persatuan Bangsa Indonesia.

"Saya kira kalau sudah melihat para pemimpinnya sudah bergandengan mestinya pendukung sudah selesai dan bergandengan semuanya. Tidak ada lagi yang namanya cebong-kampret. Yang ada adalah Garuda. Garuda Pancasila," kata Jokowi.

Pidato Jokowi pun ditanggapi positif oleh Prabowo Subianto. Prabowo menilai, meski pertemuan pagi tadi lebih terlihat nonformal, namun memiliki makna yang mendalam. Ia pun memanfaatkan momentum pertemuannya dengan Jokowi untuk menyampaikan ucapan selamat atas hasil pilpres yang sah.

"Banyak yang tanya mengapa Pak Prabowo belum ucapkan selamat atas ditetapkannya Pak Jokowi sebagai presiden. Saya katakan saya ini bagaimanapun ada ewuh pekewuh ada tata krama. Jadi kalau ucapan selamat maunya langsung tatap muka," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement