Sabtu 13 Jul 2019 23:10 WIB

Indonesia Open Siap Sambut Animo Pecinta Bulu Tangkis

Tiket pertandingan online sudah ludes terjual untuk hari pertama hingga partai final.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum PP PBSI Wiranto (ketiga kanan) bersama Ketua Panitia Pelaksana Blibli Indonesia Open 2019 Achmad Budiharto (ketiga kiri), Chief Executive Officer Blibli.com Kusumo Martanto (tengah), Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti (kedua kiri), atlet bulutangkis Indonesia Kevin Sanjaya (kanan) dan Gloria Widjaja (kiri) menggelar konferensi pers jelang Blibli Indonesia Open 2019 di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum PP PBSI Wiranto (ketiga kanan) bersama Ketua Panitia Pelaksana Blibli Indonesia Open 2019 Achmad Budiharto (ketiga kiri), Chief Executive Officer Blibli.com Kusumo Martanto (tengah), Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti (kedua kiri), atlet bulutangkis Indonesia Kevin Sanjaya (kanan) dan Gloria Widjaja (kiri) menggelar konferensi pers jelang Blibli Indonesia Open 2019 di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang bulu tangkis Blibli Indonesia Open (BIO) 2019 menyisakan dua hari lagi. Panitia sudah melakukan persiapan baik fisik maupun lainnya agar pelaksanaan turnamen bergengsi level 1000 tersebut terlaksana dengan baik.

Ketua Panitia Pelaksana BIO 2019, Achmad Budiharto mengatakan, animo masyarakat untuk menyaksikan pertandingan sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari ludesnya tiket pertandingan sejak hari pertama hingga partai final yang dijual secara online.

“Secara pastinya berapa perkiraan, tapi yang jelas tiket sudah habis kecuali yang dijual di sana (Istora). Itu kan nggak banyak,” ujar Budiharto saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (13/7).

Untuk tiket secara online, Buduharto menegaskan tidak bisa lagi dilayani. Namun masih ada tiket yang akan dijual langsung sebelum pertandingan dengan jumlah antara 100 hingga 500 tiket per hari sesuai dengan masing-masing kategori.

Animo tinggi tersebut membuat Budiharto berpikir untuk menambah kapasitas penonton dengan mendesain ulang kursi di Istora termasuk penggunaan hal lainnya. Keputusan tersebut baru akan diambil pada Senin (15/7) mendatang setelah semua setting tempat selesai dikerjakan.

Budiharto menambahkan, panitia juga berusaha membatasi praktik calo ketika acara berlangsung. Salah satunya dengan cara satu orang hanya dibatasi membeli satu tiket. Tiket tersebut nantinya langsung ditempelkan ke tangan pembeli sehingga tak bisa dipindahtangankan. “Jadi yang ngantre itu harus yang nonton,” kata dia.

Kendati demikian, panitia akan menyiapkan tiga layar lebar di area pertandingan yang diperuntukkan kepada mereka yang tidak kebagian tiket. Selain itu, mereka juga bisa mengunjungi berbagai bazaar yang di sana.

Budiharto mengatakan, saat ini panitia sedang bekerja mempersiapkan secara fisik Istora Senayan Jakarta. Untuk persiapan non-fisik, dia mengklaim sudah tidak ada masalah dan tinggal menunggu hari pelaksanaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement