Ahad 14 Jul 2019 18:16 WIB

Pemkot Sukabumi Ingatkan Ojol tak Parkir Sembarangan

Ojol di Sukabumi diminta tak parkir sembarangan agar tak menciptakan kemacetan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi ojek online
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ilustrasi ojek online

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keberadaan transportasi daring yaitu ojek online (Ojol) di Kota Sukabumi dinilai cukup membantu masyarakat. Namun di sisi lain mereka diminta untuk tertib berlalu lintas dengan tidak parkir sembarangan di jalanan.

Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menghadiri acara Anniversary Baraya Online Sukabumi (BOS) di GOR Suryakencana Kota Sukabumi. Sabtu (13/7). Dalam kesempatan itu ribuan pengemudi ojek online memadati tempat tersebut. 

Baca Juga

"Transportasi online saat ini saat ini telah benar-benar membantu keseharian masyarakat dalam berbagai hal," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Sehingga kini transportasi online paling banyak digandrungi warga. 

Beberapa aplikasi di dalam ojek online ungkap Fahmi, mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Misalnya mulai dari transportasi memesan makanan, membersihkan rumah, hingga membeli kebutuhan pokok dapat menggunakan aplikasi.

Namun kata Fahmi, pemkot berpesan agar para pengojek online menjaga kondusifitas Kota Sukabumi. Contohnya dengan tidak melakukan parkir atau menunggu jemputan di sembarang tempat yang akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. 

Menurut Fahmi, jika hal ini bisa dilakukan maka akan membantu pemerintah dalam mewujudkan ketertiban berlalulintas. Terutama dalam mencegah terjadinya kemacetan di jalur yang padat dilalui kendaraan.

Fahmi menuturkan, peran komunitas ojol seperti BOS ini dinilai sangat strategis dalam membangun kebersamaan bersama pemerintah daerah. Harapannya transportasi online menjadi bagian tidak terpisahkan dalam membantu mewujudkan Sukabumi yang religius, nyaman dan sejahtera (Renyah).

Salah seorang pengguna ojek online Ujang R (20 tahun) mengatakan, ia merasa terbantu dengan keberadaan ojek online. Namun saat ini di jalan protokol Sukabumi terkadang banyak ojol yang parkir sembarangan sehingga arus lalu lintas kadang tersendat. Sehingga ia berharap ke depan para pengemudi ojek online bisa memilih tempat yang aman untuk parkir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement