Senin 15 Jul 2019 06:33 WIB

Politikus PKS Tanggapi Pidato Jokowi

Suhud mengingatkan, Jokowi harus buktikan janji dan jangan bermain politik citra.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Suhud Aliyudin
Foto: ANTARA FOTO
Suhud Aliyudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliynudin menanggapi terkait pidato pertama Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terpilih di Sentul Indonesia Convention Center (SICC), Bogor, Ahad (14/7) malam. Suhud mengatakan, pada periode kedua pemerintahannya, Jokowi tidak boleh lagi bermain dengan politik citra.

“Secara umum, di periode kedua pemerintahan Pak Jokowi tidak boleh lagi bermain dengan politik citra. Harus fokus membuktikan semua janji-janjinya,” kata Suhud saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (14/7).

Baca Juga

Mantan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu juga menyebut, apa pun yang dilakukan pemerintah harus berorientasi untuk menjawab permasalahan mendasar bangsa. Terutama, dalam masalah ekonomi atau kesejahteraan masyarakat. “Hal itu ditunjukan di antaranya dengan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” ujar dia.

Sementara itu, poin lainnya, ia mengatakan, dalam pidato Jokowi juga menyinggung mengenai ketegasannya yang tidak akan memberikan toleransi bagi siapapun yang mengganggu Pancasila. Suhud pun mendukung ketegasan Jokowi tersebut.

photo
Presiden Joko Widodo berserta isteri memberikan salam kepada para pendukung dan relawan dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convetion Center, Bogor, Jabar, Ahad (14/7). (Republika/Prayogi)

Ia menilai, sebagai ideologi negara, Pancasila sudah final. Namun, kata Suhud, harus dibuktikan pada praktik kehidupan bernegara.

“Tidak sebatas jargon semata. Namun, harus dibuktikan dengan keteladanan para pejabat negara,” ungkapnya.

Pasangan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dalam dalam acara Visi Indonesia di Sentul Indonesia Convention Center, Ahad (14/7). Dalam pidatonya Jokowi mengatakan beberapa poin penting dalam periode kedua kepemimpinannya, seperti reformasi birokrasi, pembangunan sumber daya manusia, dan pentingnya Pancasila bagi persatuan bangsa.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement