Senin 15 Jul 2019 07:17 WIB

Polisi Gelar Pra Rekonstruksi Meninggalnya Siswa Saat MOS

Seorang siswa SMA Taruna Palembang meninggal saat MOS.

Sejumlah siswa baru mengikuti Masa orientasi siswa (MOS). (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sejumlah siswa baru mengikuti Masa orientasi siswa (MOS). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Anggota Satuan Reserse Kriminal Umum Polresta Palembang, Sumatra Selatan melakukan pra rekonstruksi kasus meninggalnya siswa SMA Taruna berinisial DB (14) saat menjalani Masa Orientasi Sekolah (MOS), Sabtu (13/7). Kegiatan pra rekonstruksi kasus meninggalnya siswa saat MOS, dipimpin Kasat Reskrimum Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara, di Palembang, Ahad.

Anggota Satreskrimum Polresta Palembang menggelar 10 adegan pra rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), mulai dari korban bersama teman-teman peserta MOS berjalan kaki dari pesantren daerah Talang Jambi ke SMA Taruna Palembang, dan saat korban terjatuh dalam perjalanan tersebut.

Baca Juga

Kasat Reskrimum Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, pihaknya berupaya mengusut tuntas kasus siswa meninggal saat mengikuti MOS. Menurutnya, pra rekonstruksi dapat menjadi dasar penyidik memproses pengaduan dari keluarga korban dan mengungkap penyebab meninggalnya siswa SMA Taruna Palembang itu.

Sebelumnya, Aswin selaku paman korban, di RS Bhayangkara Polda Sumsel, mengatakan DB meninggal dunia diduga dianiaya kakak kelas dan tidak kuat mengikuti kegiatan MOS di sekolah yang menerapkan disiplin semi militer itu. Keponakannya dikabarkan meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan MOS dimulai Jumat (12/7) malam hingga Sabtu (13/7) dini hari.

Kabar duka tersebut sangat mengejutkan pihak keluarga DB. Menurut Aswin, selama ini kondisi kesehatan keponakannya itu cukup baik.

"Kasus meninggalnya DS dilaporkan ke pihak Polresta Palembang, Sabtu (13/7) untuk diungkap penyebabnya dan meminta pertanggungjawaban pihak sekolah," kata Aswin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement