REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kandidat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan jika terpilih ia ingin bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Johnson ingin bertemu Trump pada dua bulan pertama menjabat sebagai perdana menteri.
Surat kabar The Times melaporkan Johnson ingin menegosiasikan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit. Laporan ini dikutip dari seorang sekutu mantan wali kota London itu.
"Seluruh kuncinya adalah AS, jika kami membuat kesepakatan perdagangan dengan Amerika kami akan dengan sangat cepat mendapatkan kesepakatan lain di pasar, hal ini mendorong yang lain sadar kami bersungguh-sungguh dalam berbisnis," kata sekutu Johnson tersebut, Senin (15/7).
Mantan menteri luar negeri itu siap berangkat ke AS sesegera mungkin setelah ia menjadi perdana menteri. The Times melaporkan Johnson ingin mengamankan kesepakatan sebelum tenggat waktu Brexit pada 31 Oktober.
Sejak mulai kampanye bulan lalu Johnson banyak menjanjikan reformasi ekonomi. Ia berjanji meningkatkan pinjaman pemerintah untuk mendorong infrastruktur Inggris. Johnson mengatakan pemerintah saat ini tidak cukup banyak mengeluarkan dana untuk pelayanan publik seperti pendidikan.
Johnson mengatakan pemerintah harus lebih banyak mengeluarkan uang dan memotong pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Johnson menambahkan ia akan menjadi orang dermawan untuk pengusaha.
Menurut Johnson, pernyataan kasarnya terhadap pengusaha tentang kekhawatiran mereka dengan Brexit dikeluarkan dari konteksnya. "Saat ini ada ruang yang tersedia dan kami bermaksud untuk menggunakannya," kata Johnson kepada Sky News, akhir bulan lalu.