REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puskesmas Kalideres melakukan sosialisasi gaya hidup bersih kepada pencari suaka di penampungan sementara gedung bekas Komando Militer (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat, Senin (15/7). Sosialisasi tentang gaya hidup bersih tersebut diberikan kepada anak pengungsi suaka yang berusia lima tahun ke bawah.
Materi yang diberikan berfokus pada cara mencuci tangan yang baik dan benar. Promosi Kesehatan Puskesmas Kalideres, Yolanda Sarlina, mengatakan penyuluhan ini bertujuan untuk meminimalisasi terjadinya penyakit menular antar pengungsi.
"Jadi, mengajarkan anak-anak pengungsian di sini caranya hidup bersih yang paling dasar. Seperti cuci tangan dulu karena untuk menjaga kesehatan mereka rantai awalnya cuci tangan semua penyakit bisa tersebar dari tangan sendiri," kata Yolanda saat ditemui di lokasi, Senin (15/7).
Anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti setiap panduan yang diberikan oleh Yolanda. Bahkan ada beberapa anak yang tidak sabar untuk mencuci tangannya secara langsung menggunakan air.
Salah satunya adalah Mochammed pengungsi dari Sudan yang kini berusia lima tahun. Ia mengaku sangat senang jika ada yang memperhatikannya dan mengajarinya hal baru seperti ini. "Saya senang karena belum pernah diberi tahu cara mencuci tangan," katanya.
Senada dengan Mochammed, Alisha pengungsi dari Afghanistan mengatakan ia senang mendapat ilmu dan teman baru. "Setelah ini saya akan rajin membersihkan tangan dengan sabun supaya hidup saya bersih," ujarnya.
Selain memberikan penyuluhan tentang gaya hidup bersih, Puskesmas Kalideres juga membagikan beberapa makanan ringan kepada para anak-anak tersebut. "Jadi setelah saya beri tahu tentang cara cuci tangan, mereka saya beri biskuit namun sebelumnya anak-anak itu harus mencuci tangan mereka dengan sabun," kata Yolanda.